Cerita Petani Cabai di Magelang, Meski Harga Pasar Naik Tapi Modal Belum Balik
CABAI. Kendati masih tinggi harga cabai di pasaran, tapi rupanya hal tersebut belum berdampak signifikan terhadap para petani di Magelang.-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES
KALIANGKRIK, MAGELANGEKSPRES.ID - Sejumlah petani cabai di Magelang mengeluhkan lantaran mereka terus-terusan merugi, dan belum balik modal kendati harga cabai di pasar cenderung mahal.
Padahal seharusnya kenaikan komoditas sayuran ini dianggap sebagai angin segar bagi para petani.
Namun dibalik itu semua bahwa realitas petani cabai di Magelang masih terjebak dalam lingkaran kerugian meski harga jual produk mereka meningkat.
BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten Magelang Masih Tinggi, Suharparti: Saya Harus Memutar Otak
Prato, petani cabai asal Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang menuturkan bahwa untuk keuntungan per musim masih terlalu sedikit.
"Tidak menentu untuk mendapatkan untung, seringnya kita mengalami kerugian setiap tahunnya," katanya saat ditemui di tengah aktivitasnya di ladang, Senin, 10 Februari 2025.
Dirinya juga bercerita bukan hanya masalah pendapatan yang minim saja, dia juga mengaku sulit mendapatkan pupuk.
BACA JUGA:Harga Cabai di Magelang Tinggi, Pedagang: Melambung hingga 2 Kali Lipat
Kalaupun ada, harganya sangat mahal sehingga tidak dapat menjangkau para petani yang cuma bermodal dana seiprit di lereng Gunung Sumbing tersebut.
“Sekarang pupuk juga nyarinya sulit dan mahal, nantinya juga masih ada masalah hama atau cuaca yang tidak mendukung. Itu juga mengakibatkan kerugian karena gagal panen,” imbuhnya.
Faktor-faktor seperti tingginya biaya produksi yang tidak sebanding dengan hasil, menurutnya masih menjadi permasalahan yang turun temurun dirasakan para petani.
BACA JUGA:Babinsa Dampingi Petani Cabai
“Kami biasanya untuk balik modal aja itu pas-pasan seringnya, bahkan kalau harga lagi anjlok kita untuk modal harus nyari tambahan dahulu untuk biar bisa memulai produksi lagi,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, harga cabai yang bisa memberikannya keuntungan minimal per kilogramnya adalah Rp60 ribu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
