Didesak Ratusan Warga, Kades Sambeng Borobudur Tolak Rencana Penambangan Tanah Uruk untuk Tol Yogyakarta-Bawen

BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.ID - Ratusan warga Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur, mendesak Kepala Desa Rowiyanto agar menolak rencana penambangan tanah uruk untuk proyek tol Yogyakarta-Bawen.

Massa khawatir dampak lingkungan dan sosial, termasuk kerusakan lahan pertanian dan mata air.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Desa Sambeng, warga menuntut Rowiyanto membuat surat pernyataan penolakan.

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Tegaskan Larangan Aktivitas Penambangan di Gunung Slamet

Desakan ini muncul setelah muncul klaim bahwa 80-85 persen warga menyetujui penambangan, padahal sebagian besar menolak.

Sedikitnya 800 warga kemudian menandatangani surat penolakan.

Seorang warga, Khairul Hamzah, mengingat rencana penambangan pertama kali dibahas pada Juli 2025, saat pertemuan dengan pejabat desa, kecamatan, dan perusahaan tambang.

BACA JUGA:Kabupaten Magelang Siapkan Beragam Kegiatan dan Pesta Kembang Api Sambut Tahun Baru 2026

"Tidak ada satupun warga yang berkenan tanahnya dikeruk," ujarnya.

Titik rencana tambang berada di lahan produktif Dusun Sambeng 1 dan Dusun Kedungan 1.

Selain itu, warga mengungkap adanya tim dari perusahaan tambang yang bertugas membujuk pemilik lahan menyerahkan tanah mereka.

BACA JUGA:Bupati Grengseng Minta Pemkot Magelang Beri Pelayanan Optimal bagi Warga Kabupaten Tanpa Dikotomi

BACA JUGA:Di Kabupaten Magelang, Pelatihan Digital Marketing Dukung Program Pinter Ngaji Pinter Sekolah Bocahe

Warga lainnya, Suratman, mengaku ditawari untuk bergabung dalam tim yang kabarnya melibatkan kepala desa.

Sumber: magelang ekspres