Pengemudi Truk di Kabupaten Magelang Kompak Tolak Zero Odol

Pengemudi Truk di Kabupaten Magelang Kompak Tolak Zero Odol

PEMERIKSAAN. Petugas gabungan saat memeriksa truk beserta muatannya di Jalan Raya Magelang-Jogja, belum lama ini.-IST-MAGELANG EKSPRES

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.ID - Ketua Merapi Truck Comunity Magelang (MTC), Nida Nur Afandi mengaku resah dengan rencana diperketatnya aturan terkait Zero Over Dimension Over Load (ODOL).

Meski tak melakukan aksi seperti yang terjadi di berbagai daerah, Nida mengaku para sopir truk di Kabupaten dan Kota Magelang kompak menolak adanya aturan Zero Odol.

Para sopir truk dari Kabupaten Magelang juga mengirim 500 anggotanya ke Semarang untuk turut melakukan aksi penolakan Zero Odol.

BACA JUGA:Terungkap Rahasia Nol Demo Truk ODOL di Kabupaten Magelang, Apa Kuncinya?

"Sopir yang libur total hanya golongan C (truk angkut pasir). Kami merasa terbebani dan bingung dengan dinamika kebijakan terutama untuk rakyat kecil dan pekerja yang berubah-ubah," kata Nida saat dikonfirmasi Magelang Ekspres, Senin 23 Juni 2025.

Menurut Nida, aksi sopir truk bukan semata penolakan terhadap aturan, tetapi bentuk protes terhadap penerapan kebijakan yang tidak adil dan tajam ke bawah.

"Kami pengemudi khawatir kehilangan pekerjaan jika truk-truk yang selama ini dikendarai tidak lagi boleh beroperasi," kata Nida.

BACA JUGA:Truk Bermuatan Lebih dari 8 Ton Dilarang Melintas Sepanjang Jalan Magelang-Jogja

Sebab, truk ODOL umumnya dimodifikasi agar bisa membawa lebih banyak muatan (dimensi atau melebihi tonase standar).

Jika aturan ditegakkan, banyak kendaraan akan dilarang jalan atau harus dimodifikasi ulang, padahal biayanya mahal.

Selain itu, penolakan juga dilakukan karena banyak sopir dibayar berdasarkan jumlah muatan yang diangkut.

BACA JUGA:Perbaikan Jalan Rusak Parah di 2 Kecamatan di Kabupaten Magelang, Warga: Truk Dilarang Melintas

Dengan aturan ODOL, truk hanya boleh membawa muatan sesuai standar, artinya penghasilan jadi lebih sedikit, sementara biaya operasional tetap tinggi (BBM, tol, parkir, dll).

“Tarif pengangkutan belum naik, tapi muatan dikurangi. Rugi di kami, untung di pengusaha besar.” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait