Zonasi Bergeser ke Domisili, Orangtua Siswa di Magelang Tetap Serbu Sekolah Favorit

Zonasi Bergeser ke Domisili, Orangtua Siswa di Magelang Tetap Serbu Sekolah Favorit

PENDAFTARAN. SMP Negeri 1 Kota Mungkid membuka pendaftaran siswa baru melalui SPMB dimana sistem zonasi kini dirubah menjadi domisili beberapa waktu lalu.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES

"Kalau dari rumah kami di Candirejo, angkot sudah jarang. Jadi harus antar jemput sendiri atau naik ojek online," kata.

BACA JUGA:Beda dengan Kota, Jam Masuk Sekolah di Kabupaten Magelang Enggan Dimajukan

Bukan hanya soal kualitas dan akses, Salwa menuturkan, nilai-nilai kebangsaan juga menjadi alasan dirinya memilih sekolah negeri.

"Sekolah negeri lebih nasionalis. Anak bisa belajar berinteraksi dengan teman dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan ekonomi. Itu penting untuk pembentukan karakter." jelasnya.

Lebih lanjut, Salwa mengatakan, dirinya tak semata-mata memaksa sang anak untuk mengikuti pilihannya, namun ia juga melibatkan Rahmania dalam proses pemilihan sekolah.

BACA JUGA:Polresta Magelang Buka Layanan Lengkap di Lapangan drh Soepardi Sambut HUT Bhayangkara ke-79

“Anaknya memang ingin di sini. Saya sempat arahkan ke boarding school di Tegalrejo, mondok sekalian, tapi dia tetap pilih SMP 1 Kota Mungkid.”

Ia berharap, ke depan pemerintah bisa memberikan evaluasi terhadap sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) agar lebih adil dan fleksibel, tanpa mengorbankan semangat pemerataan pendidikan.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menyebut, pihaknya terus melakukan evaluasi terkait PPDB.

BACA JUGA:3 Pengedar Narkoba di Kabupaten Magelang Diringkus, Polisi Sita 163 Gram Sabu

Selain itu, Husein juga melakukan pemetaan serta pemerataan sumber daya pendidikan, termasuk penyebaran guru bersertifikasi dan peningkatan sarana prasarana di berbagai sekolah di luar zona pusat.

“Kami paham bahwa masih ada persepsi bahwa sekolah tertentu lebih unggul. Oleh karena itu, peran pemerintah adalah memastikan semua sekolah memiliki standar minimal layanan pendidikan yang baik,” jelasnya.

Husein juga mengakui persaingan jalur prestasi yang semakin ketat, namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap memberikan ruang selebar-lebarnya bagi siswa berprestasi untuk bersaing secara adil.

BACA JUGA:Garasi di Mertoyudan Magelang Ludes Terbakar, 1 Mobil dan 2 Motor Hangus, Kerugian Capai Rp300 Juta

“Kuota jalur prestasi tetap kami sediakan sesuai aturan dari Kemendikbudristek. Ini bentuk apresiasi kami kepada anak-anak yang sudah menunjukkan kemampuan lebih, baik akademik maupun non akademik,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait