Zonasi Bergeser ke Domisili, Orangtua Siswa di Magelang Tetap Serbu Sekolah Favorit
PENDAFTARAN. SMP Negeri 1 Kota Mungkid membuka pendaftaran siswa baru melalui SPMB dimana sistem zonasi kini dirubah menjadi domisili beberapa waktu lalu.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES
MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.ID - Perubahan sistem zonasi menjadi domisili pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 menuai berbagai respons beragam dari masyarakat.
Sebab, hingga kini, masih banyak orang tua di Kabupaten Magelang lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah negeri dengan predikat "favorit" meski jaraknya jauh dari rumah.
Fenomena terbentuknya stigma sekolah favorit dinilai sebagian orang berdampak pada kurangnya pemerataan pendidikan.
BACA JUGA:Wacana Perubahan Sistem Zonasi Jadi Domisili, Disdikbud Kabupaten Magelang Siap Ikuti Saja
Salah satu wali murid, Salwa Dewi (38) yang sudah mendaftarkan putrinya, Rahmania Nisa (12) di SMP Negeri 1 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang mengungkapkan, alasannya memilih sekolah negeri dibandingkan swasta karena kualitas akademik dan fasilitasnya bagus.
"Sekolah negeri juga gratis. Ini sangat membantu keluarga kami yang termasuk penerima KIP dan PKH," ujarnya kepada Magelang Ekspres, Selasa 24 Juni 2025.
Terlebih, Rahmania memiliki prestasi gemilang di bidang akademik dan non-akademik.
BACA JUGA:PPDB Resmi Diganti, Ini Jalur SPMB 2025 di Kabupaten Magelang
Rahmania aktif dalam lomba menyanyi dan tilawah, serta memiliki rata-rata nilai rapor di atas 93.
Ia menyebut, meski anaknya memiliki nilai tinggi, tantangan utama tetap datang dari sistem zonasi.
"Jarak rumah kami lebih dari 5 kilometer, padahal maksimal zonasi hanya 3,2 kilometer. Jadi kami harus masuk lewat jalur prestasi. Itu pun harus dilengkapi dengan sertifikat pendamping dari lomba-lomba tingkat provinsi atau kabupaten," ungkapnya.
BACA JUGA:PPDB Kabupaten Magelang Dibuka Secara Online, Jenjang TK hingga SMP
Menurut Salwa, realita zonasi menyebabkan persaingan ketat, terutama di jalur prestasi.
Selain itu, faktor lain yang membuat sekolah lain kurang diminati adalah kurangnya akses transportasi umum di beberapa wilayah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
