Zulkifli Hasan: Meski Tak Punya Lahan, Kota Magelang Harus Perkuat Ketahanan Pangan

Hal itu juga diamini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukitasari beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA:Nikmati Iftar Feast Puri Asri Hotel Magelang: Sensasi Berbuka Puasa dengan Hidangan Nusantara dan Timur Tengah

Selain itu, di tahun 2024 ini, Kota Magelang masuk dalam 12 besar secara nasional indeks ketahanan  pangannya.

“Kota Magelang yang bukan merupakan daerah sentra pangan, tetapi memberikan dukungan terhadap tingginya indeks ketahanan pangan," katanya.

Menurut Dyah, hal tersebut karena, Kota Magelang telah banyak membangun kerjasama dengan daerah lainnya terkait suplai bahan baku pangan.

BACA JUGA:Warga Magelang Manfaatkan Padusan di Samapta Aquatic Sport Center

Tak hanya itu, Dyah menyebut, Pemerintah Kota Magelang juga aktif melakukan gerakan pangan murah yang menunjang ketahahan pangan.

"Ditinjau berdasarkan aspek pemanfaatan yang nilainya cukup tinggi, yakni keragaman konsumsi pangan," tuturnya.

Hingga saat ini, Pemkot Magelang melalukan berbagai program keragamaman konsumsi pangan.

BACA JUGA:Masuk Babak Baru, Pansus VIII DPRD Kabupaten Tegal Bahas Raperda tentang Perindustrian dan Perdagangan

Pemkot Magelang hingga 2025 juga melaksanakan Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta program keamanan pangan.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang Agus Dwi Windarto mengaku upaya foodestate telah diterapkan melalui pengelolaan Kampung B2SA dan Situmpang (Sistem Integrated Urban Farming dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan).

Agus menilai, program food estate nantinya juga dapat membantu pemenuhan pangan bergizi seimbang dan aman bersama Badan Gizi Nasional.

BACA JUGA:Aplikasi Pintar Spenaga, Hasil Inovasi SMPN 3 Magelang

"Nantinya, ini juga dapat membantu dalam program pemberian makan gratis kepada anak sekolah dan ibu hamil," tuturnya.

Sumber: magelang ekspres