Daya Beli Menurun, Pasar Rejowinangun yang Sepi Jadi Potret Ekonomi Magelang Tengah Tertekan
SEPI. Penurunan daya beli masyarakat diamini sejumlah pedagang di Pasar Rejowinangun Kota Magelang yang tampak sepi belakangan ini.-DWI JULIANTI-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Penurunan daya beli masyarakat di Magelang, mulai tampak jelas di sejumlah kawasan ekonomi, termasuk pasar tradisional.
Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang misalnya sudah mencerminkan situasi ekonomi yang tengah tertekan.
Hal ini terlihat dari berbagai indikator, seperti turunnya omzet pedagang, berkurangnya frekuensi belanja masyarakat, hingga meningkatnya keluhan soal harga kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Kunjungi Pasar Rejowinangun, Aziz Janjikan Lebih Nyaman, Aman dan Ramai
Faktor-faktor utama yang mendorong kondisi ini antara lain kebijakan ekonomi pemerintah seperti pengurangan subsidi dan kenaikan pajak, inflasi yang memicu lonjakan harga bahan pokok.
Semua ini mendorong masyarakat untuk menahan konsumsi dan lebih selektif dalam berbelanja.
Dampak dari melemahnya daya beli ini dirasakan langsung oleh para pelaku ekonomi lokal, terutama pedagang Pasar Rejowinangun seperti Suryati.
BACA JUGA:Harga Komoditi Sawi di Pasar Rejowinangun Naik, Berbanding Terbalik dengan Harga dari Petani
Dia adalah salah satu pedagang di Pasar Rejowinangun, yang sudah lebih dari dua dekade menggeluti dunia perdagangan.
Suryati mengaku mulai berdagang sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, membantu orang tuanya sepulang sekolah.
Kini, setelah menikah dan menjadi ibu rumah tangga, ia kembali melanjutkan usahanya sebagai pedagang.
"Sempat berhenti berjualan, tapi mulai jualan lagi setelah menikah,” ujarnya mengenang.
Ia juga merupakan saksi hidup kebakaran besar yang melanda Pasar Rejowinangun pada 26 Juni 2008.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
