Mal Pelayanan Publik Kota Magelang Bakal Ditinggal Jika Tak Adaptif

Mal Pelayanan Publik Kota Magelang Bakal Ditinggal Jika Tak Adaptif

MONITORING. Walikota Damar Prasetyono saat monitoring dan evaluasi pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Ruang Sidang Lantai 2 Setda Kota Magelang, Selasa (15/7).-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

"MPP adalah pintu masuk kepercayaan masyarakat. Kalau pelayanannya lambat, kurang ramah, atau tidak informatif, maka yang tercoreng bukan hanya tenant, tetapi juga citra pemerintahannya," katanya.

BACA JUGA:Teknisi Inti Motor Magelang Wakili DIY, Kedu, dan Banyumas di Kontes Nasional Service Advisor Honda

Ia pun meminta seluruh tenant di MPP untuk menerapkan standar pelayanan dengan konsisten.

Mulai dari ketepatan waktu, keramahan, hingga komunikasi yang edukatif kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang, Susilowati menyebut, MPP saat ini memiliki 36 tenant aktif.

BACA JUGA:MPLS di SMA 4 Magelang Spesial, Didatangi Komunitas MagelangBIKe

Sedangkan Indeks Kepuasan Masyarakat semester I 2025 meraih predikat A, berdasarkan survei terhadap 2.319 responden.

Meski begitu, ia menyampaikan sejumlah tantangan yang masih dihadapi, antara lain jaringan listrik yang belum stabil, keterbatasan anggaran pemeliharaan fasilitas, serta kedisiplinan waktu petugas.

Sebagai solusi, Mal Pelayanan Publik (MPP) terus melahirkan inovasi, salah satunya melalui pembukaan layanan gerai nikah yang kini hadir di area MPP.

"Upaya perbaikan terus kami lakukan agar MPP tetap menjadi pusat layanan yang bisa dibanggakan warga Kota Magelang," tutur Susilowati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait