Sebelum Tersandung Kasus, drh Yuda Heru Jadi Orang Indonesia Pertama yang Berhasil Kloning Anjing

Temuan tersebut semakin dikuatkan dengan barang bukti yang disita mencapai nilai ekonomis sekitar Rp230 miliar, lengkap dengan tabung-tabung sekretom siap suntik dan botol besar yang tersimpan di kulkas.

Kasus ini bukan kali pertama menyeret Yuda ke meja hukum.

BACA JUGA:DPD Tani Merdeka Kabupaten Magelang Kirim Delegasi ke Jakarta

Pada 2020, ia pernah diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri Sleman karena memberikan pelayanan yang menimbulkan kesan seolah-olah ia dokter berizin.

Majelis hakim saat itu menjatuhkan denda Rp15 juta atau satu bulan kurungan, hukuman yang dianggap ringan karena tidak ada pasien yang melaporkan efek samping langsung.

Selain itu, majelis hakim juga menetapkan ratusan barang bukti, mulai dari tabung eppendorf, jarum suntik, spuit, kapas alkohol, cawan petri, botol cairan laboratorium, hingga peralatan elektronik seperti laptop, kulkas, dan harddisk eksternal.

BACA JUGA:Inspektorat Daerah Kota Magelang Buka Investasi Masa Depan Lewat Festival Pelajar Antikorupsi

Berbagai dokumen keuangan dan buku tabungan milik terdakwa dengan jumlah miliaran rupiah pun tercatat dalam daftar barang bukti.

Kisah hidup drh Yuda Heru pun terentang antara kilau dan bayangan.

Dari ilmuwan muda yang turut melahirkan Snuppy dan membawa harum nama Indonesia di panggung ilmiah dunia, ia kini menghadapi sorotan tajam akibat praktik pengobatan yang dinilai melanggar aturan.

Prestasi gemilangnya tetap tercatat sebagai tonggak penting, namun perjalanan hidupnya juga mengingatkan bahwa kecemerlangan akademik tanpa integritas dan kepatuhan pada regulasi bisa berbalik menjadi beban berat di mata publik.

Sumber: magelang ekspres