Gerakan Sekolah Sampah, Cara Pemuda Kota Magelang Lawan Krisis Sampah

Gerakan Sekolah Sampah, Cara Pemuda Kota Magelang Lawan Krisis Sampah

SEKOLAH SAMPAH. Walikota Magelang Damar Prasetyono saat membuka program Sekolah Sampah di Balai RW 2 Kelurahan Wates, Rabu (17/9).-IST-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES.ID - Bagi warga Kota Magelang, sampah kini tak lagi sekadar barang sisa.

Melalui tangan pemuda, tumpukan yang dulunya jadi masalah justru beralih menjadi peluang, baik untuk menjaga lingkungan maupun menambah penghasilan.

Gerakan itu tampak nyata dalam program Sekolah Sampah yang digelar di Balai RW 2 Wates, Rabu (17/9).

BACA JUGA:Ratusan Warga Kota Magelang Gotong Royong Bersihkan Sampah di Kali Bening

Puluhan pelajar dan anggota karang taruna dilatih memilah sampah, mengolah biopori, hingga menghasilkan magot sebagai pakan ternak.

Cara-cara sederhana ini bukan hanya mengurangi timbunan, tetapi juga memberi keuntungan langsung bagi warga.

Walikota Magelang Damar Prasetyono menyebut pemuda sebagai penggerak utama.

Sebab, satu unggahan di media sosial, bisa mengajak orang banyak.

BACA JUGA:Marjinugroho Ajak Warga Rusunawa Nglarangan Kota Magelang Kompak Atasi Sampah

"Satu aksi bisa menular ke lingkungan sekitar. Dari ajakan memilah sampah sampai membangun gaya hidup hijau, kekuatan pemuda sangat besar," kata Walikota yang akrab disapa Mas Damar itu saat membuka Sekolah Sampah di Balai RW 2 Kelurahan Wates, Rabu (17/9).

Contohnya, kata dia, sekolah melalui program Adiwiyata melahirkan kader lingkungan, sementara karang taruna di kelurahan sudah mengelola bank sampah.

Hasilnya ganda yakni kota lebih bersih, warga pun mendapat tambahan pendapatan dari sampah yang bernilai ekonomis.

BACA JUGA:DLH Kota Magelang Kerahkan 18 Petugas, Sampah Magelang Fair 2025 Terkendali

"Saya yakin solusi kreatif akan muncul dari pemuda," tambah Damar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait