DPRD Purworejo Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis Usai 127 Siswa Keracunan
KERACUNAN MBG. Komisi IV DPRD Purworejo meninjau para siswa keracunan MBG dan melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan, kemarin.-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa seratusan siswa SMPN 8 dan SMAN 3 Purworejo pada Jumat (3/10) mendapat perhatian serius dari DPRD Kabupaten Purworejo.
Komisi IV DPRD mendorong adanya evaluasi MBG secara menyeluruh dan memastikan akan menggelar audiensi dengan organisasi guru serta perwakilan wali murid untuk mendengar langsung aspirasi dan keprihatinan masyarakat.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Ivan Fatchan Ghani Wardana, menegaskan langkah tersebut penting agar pelaksanaan program MBG tetap berada pada jalur yang aman dan sesuai tujuan awal, yakni menunjang gizi siswa.
BACA JUGA:127 Siswa Purworejo Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, 23 Dirawat di Rumah Sakit
“Kami ingin memastikan bahwa program MBG, yang pada dasarnya bertujuan baik untuk mendukung gizi anak-anak, benar-benar berjalan dengan aman dan berkualitas,” katanya, Senin (6/10).
Diungkapkan, Komisi IV mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap dapur Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) yang menjadi penyuplai makanan MBG.
Evaluasi akan difokuskan pada aspek keamanan, kualitas bahan, serta standar penyajian makanan.
BACA JUGA:Shelter Kuliner Kutoarjo Sepi, Pedagang Mengadu ke DPRD Purworejo
“Pemilik dapur harus bisa memberikan penjelasan sekaligus jaminan bahwa makanan yang mereka produksi aman untuk dikonsumsi anak-anak,” ungkapnya.
Selain meminta pertanggungjawaban dari pihak pengelola dapur, DPRD juga akan menghadirkan ahli gizi untuk memberikan keterangan terkait standar menu MBG.
Hal ini penting agar penyusunan menu sesuai kebutuhan gizi sekaligus memenuhi aspek keamanan pangan.
BACA JUGA:RAPBD Purworejo 2026 Defisit Rp62,8 Miliar, DPRD Tekankan Anggaran Harus Pro Rakyat
Lebih lanjut Ivan menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama yang tidak dapat ditawar.
“Jangan sampai niat baik dari program MBG justru mencederai kepercayaan masyarakat karena kelalaian dalam pengawasan maupun penyajian makanan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: purworejo ekspres