43,9 Persen Perusahaan Terdampak Covid-19

43,9 Persen Perusahaan Terdampak Covid-19

MAGELANGEKSPRES.COM,SEBANYAK 43,9 persen dari 503 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan di Kota Tegal terdampak pandemi Covid-19. Akibatnya, 328 pekerja Kota Tegal dan 616 pekerja dari daerah tetangga terpaksa harus dirumahkan. Selain itu, sebanyak 215 warga Kota Tegal yang bekerja di luar daerah saat ini juga sedang berada di kampung halaman karena dirumahkan. Demikian diinformasikan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal dalam Seminar Online (Webinar) bekerja sama dengan Radar Tegal, Jumat (1/5). Webinar tersebut diadakan untuk menyikapi pandemi Covid-19 sekaligus memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2020, dengan mengusung tema “New Normal Menuju Survival”. Webinar diikuti lebih dari 60 peserta dari berbagai tempat seperti Purwokerto, Jogjakarta, dan Surabaya. Tiga narasumber Webinar yaitu Kepala Disnakerin Kota Tegal R Heru Setyawan, Psikolog dan Assesor Bidang Industri MA Retno Priyatni, dan General Manager Radar Tegal M Sekhun Ichrom, dengan dimoderatori Chritian Nugroho. “Dari 503 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan perusahaan yang tutup 7, yang merumahkan pekerja 144, yang omzet turun karena harus atur hari kerja dan shift kerja ada 70,” kata Kepala Disnakerin R Heru Setyawan. Sedangkan dari sekitar 1.700 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), rata-rata mengalami penurunan omzet di kisaran 30 sampai 60 persen. Sementara IKM kluster kuliner justru mengalami kenaikan omzet dengan melakukan layanan berbasis online. Mengutip beberapa sumber, Heru menampilkan prediksi kapan pandemi berakhir. Banyak yang memperkirakan puncak pandemi terjadi bulan Mei hingga awal Juni. Namun yang lebih penting, cepat atau lambat pandemi berakhir salah satunya tergantung pada kepatuhan dan ketaatan kita dalam menjalankan semua anjuran Pemerintah. Ketika pandemi cepat selesai, adaptasi yang dilakukan sama halnya dengan menghadapi situasi normal yang baru (new normal). “Kalau pandemi berlarut-larut dan lama selesai, maka butuh perjuangan keras untuk sama-sama bisa survive. Dengan sinergi semua pihak, kita berharap Covid-19 segera berakhir, dunia usaha dan dunia kerja segera pula bisa recovery,” ungkap Heru. Psikolog dan Assesor Bidang Industri MA Retno Priyatni menyampaikan agar dalam menghadapi pandemi Covid-19 tetap bisa menerima keadaan, enjoy, dan produktif. Ibaratnya harus mampu bernafas panjang untuk memiliki daya lenting agar mampu bangkit setiap kali terjatuh. Penting juga untuk memiliki mental pembuat. “Sehingga, bisa berinovasi melakukan hal-hal baru untuk mengatasi dampak Covid-19,” terang Retno. Di sisi lain, General Manager Radar Tegal M Sekhun Ichrom menegaskan dunia usaha perlu melakukan penguatan kerja tim serta kerja cepat dan tepat, serta merumuskan strategi baru pemasaran. “Antar pelaku usaha juga tetap mengembangkan empati dan menjaga komunikasi,” jelas Sekhun. Peserta Webinar dari Jakarta, yaitu Inang Winarso dari Asosiasi Antropolog dan Perencana Ahli Utama Bappenas Ratna Sri Mawarti menyampaikan, Covid-19 tidak harus ditakuti dan dihindari, tetapi dihadapi dengan cara yang tepat. Semangat kegotongroyongan dan kesetiakawanan yang sejatinya merupakan modal sosial bangsa Indonesia harus kembali dimantapkan. Anjuran Pemerintah untuk memakai masker ketika keluar rumah, jaga jarak, dan pola hidup bersih sehat harus dipatuhi oleh semua. (nam/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: