Dampak Corona, Harga Ikan Anjlog, HNSI Bagikan 1.500 Masker

Dampak Corona, Harga Ikan Anjlog, HNSI Bagikan 1.500 Masker

MAGELANGEKSPRES.COM,BATANG – Kian merebaknya pandemi Covid-19 di sejumlahi daerah menuntut semua elemen masyarakat ikut bergerak menghambat penyebarannya. Komitmen tersebut juga ditunjukkan DPC HNSI Kabupaten Batang. Terlebih, wabah corona juga telah mendampak sektor perikanan, salah satunya nilai jual ikan nelayan yang anjlog. Sejauh ini, HNSI ikut turun tangan mengedukasi masyarakat Kabupaten Batang dan sekitarnya tentang bahaya virus Corona, dengan cara pembagian ribuan masker. “Hari ini kita bagikan 1.500 masker untuk masyarakat nelayan. Langkah ini sebagai bentuk kepedulian HNSI kepada masyarakat nelayan dan sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menangkal persebaran Corona,” ujar Ketua DPC HNSI Batang, Teguh Tarmujo, Rabu (1/4/2020). Dijelaskan, dampak pandemi Covid-19 sudah dirasakan masyarakat di sektor informal, termasuk nelayan. “Salah satu dampaknya, nelayan dihadapkan pada turunnya nilai jual sejumlah jenis ikan. Seperti ikan kembung dari semula Rp 35 ribu perkilogram, sekarang Rp 25 ribu perkilogram. Kemudian ikan tongkol dari Rp22 ribu saat ini dikisaran Rp17 perkilogram. Serta ikan jeruk,” katanya. Menurunnya nilai jual ikan itu, kata Teguh, disebabkan sejumlah pabrik yang biasa menampung hasil perikanan para nelayan, saat ini sudah banyak yang tutup. “Akibatnya nilai jual ikan turun drastis,” bebernya. Beruntung, hingga saat ini aktivitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) masih terus berjalan seperti biasanya. Pihaknya menolak, jika Pemerintah Daerah memberlakukan kebijakan isolasi wilayah maupun penutupan TPI. “Saya tidak bisa membayangkan, jika TPI itu tutup. Dampaknya bisa luar biasa, mematikan ekonomi nelayan dan keluarganya. Profesi profesi lain yang berkaitan dengan sektor perikanan juga pasti akan bermasalah, dan ujung ujungnya masalah kerawan sosial akan muncul,” jelas Teguh. Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemerintah Daerah untuk membuat satu kebijakan yang dapat untuk mengatasi semua masalah. Menurutnya, Pemerintah Daerah jangan hanya fokus pada masalah kesehatan saja, akan tetapi masalah ekonomi juga perlu diperhatikan, jangan sampai terabaikan. “Kita sangat mendukung, apabila Pemerintah Daerah memberikan pencerahan pencerahan kepada masyarakat tentang bagaimana cara menangkal virus Corona. Akan tetapi jangan dengan cara memberangus atau menghalangi masyarakat untuk beraktifitas mencari penghasilan,” tegasnya. Kepala Dislutkannak Kabupaten Batang, Sugiatmo mengatakan, bahwa kegiatan pelelangan ikan di TPI se Kabupaten Batang tetap dilaksanakan, dengan tetap menjaga jarak dan wajib mengikuti prosedur pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19. “Kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi di lingkungan TPI Klidanglor Batang. Seperti diantaranya menyediakan sabuncuci dan hand sanitizer, membagikan masker kepada seluruh karyawan TPI dan setiap hari menyemprot desinfectan di lingkungan TPI,” paparnya didampingi Kasi Pengelolaan TPI, Hermanto. Dijelaskannya juga, bahwa pihaknya akan segera melakukan penambahan tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, dan membentuk tim koordinasi pencegahan Covid-19 di Kawasan Pelabuhan dan TPI Klidang Lor Batang. “Apabila tersedia sarana dan prasarana, akan dilakukan penyemprotan desinfectan pada kapal yang akan melaut dan pengukuran suhu tubuh bagi ABK, serta penyemprotan pada mobil/kendaraan pengangkut ikan yang berasal dari luar daerah,” terangnya. Ditambahkan dia, Dislutkannak dan Pelabuhan Perikanan Pantai sedang berupaya melakukan pergeseran anggaran berdasarkan peraturan yang berlaku guna mendukung kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kawasan Pelabuhan dan TPI Klidang Lor. “DPC HNSI, KUD Ngupoyo Mino, PLS, HBIB dan HIPPI sepakat untuk mengadakan masker sebanyak 1.500 buah untuk dibagikan kepada bakul ikan, nelayan dan pelaku pelelangan ikan di TPI,” pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: