Datangi Para Peternak, Disperpa Kota Magelang Antisipasi Penyebaran PMK

Datangi Para Peternak, Disperpa Kota Magelang Antisipasi Penyebaran PMK

KOTA MAGELANG ,MAGELANGEKSPRES.COM- Antisipsi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pemeriksaan ke peternak-peternak Kota Magelang selama 3 pekan mulai, Selasa(10/5) lalu. \"Tidak menutup kemungkinan pemeriksaan terus dilakukan hingga Idul Adha mendatang,\"ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko saat ditemui diruangnkerjanya,Kamis (12/5). Ditambahkan Eri, selama tiga hari berlangsung tidak velum ditemukan ternak yang mengalami gejala PMK. \"Kami terus melakukan pemeriksaan ke peternak-peternak. Selain itu kami tenaga medis untuk memeriksa kondisi hewan yang datang ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk dipotong dan memastikan kondisi kesehatannya,\"tambahnya. Eri memghimbau kepada masyarakat Kota Magelang yang mendapat daging dari wilayah lain untuk mencuci di tempat tertutup sehingga tidak menyebarkan virus. \"Jika memperoleh daging teliti dan bersihkan dan pastikan air mengalir ke tempat tertutup,\"imbuhnya. Sementara ditempat terpisah, Kepala UPT Puskeswan, drh Heru Trisusila menuturkan meski PMK tidak menular ke manusia akan tetapi dapat menular sangat cepat ke ternak lain selain itu juga mematikan ternak. Ia menghimbau kepada penjual dan pembeli hewan ternak sapi dan kambing supaya memeriksakan kesehatan terlebih dulu sebelum dipotong. \"Masih banyak penjual penjual daging yang mengambil daging tidak dari RPH dan mereka ini enggan meminta surat kesehatan hewan sehingga ini sangat membahayakan. Kondisi ini yang dapat membuat kami kecolongan,\"katanya. Drh Heru pun mengungkapkan kepada masyarakat jika PMK belum ditemukan obatnya. Untuk mencegah perluasan PMK ke wilayah Kota Magelang yang menjadi pintu masuk hewan. \"Mendekati Idhul Adha jelas hewan-hewan ternak akan mulai masuk, karena itu jangan sampai PMK meluas hingga ke sini(Kota Magelang),\"katanya. Sejauh ini yang dilakukan rim medis dari Puskeswan adalah memeriksa kondisi hewan dari mulai lidah dan gusi. Kemudian, pemberian diinfektan pada lingkungan kandam dan pemberian vitamin. \"Virus PMK ini tidak mati jika terkena semorotan sabun jadi disinfektannya khusus. Untuk pemberian vaksin menunggu arahan dari pusat,\\\'tandasnya. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: