Dua Tahun Pasar Pagi Mangkrak, Tak Mampu Tampung Jumlah Pedagang

Dua Tahun Pasar Pagi Mangkrak, Tak Mampu Tampung Jumlah Pedagang

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Sudah dua tahun Pasar Pagi tidak digunakan untuk proses transaksi. Padahal pembangunannya sudah selesai pada tahun 2018 silam. Disperindag beralasan pasar belum ditempat lantaran tidak mampu menampung jumlah pedagang. “Kita memang belum bisa pindahkan semua pedagang. Karena kapasitas gedung tak cukup untuk menampung semuanya,” ungkap  Kabid Pasar Disperdagkop UMKM , Suprayitno. Menurutnya, pembangunan Pasar Pagi di Kelurahan Jaraksari itu telah selesai  dua tahun silam. Namun hingga akhir tahun 2020 pedagang pagi belum masuk pasar. Sebab, belum mampu menampung  ratusan pedagang di pasar tersebut untuk geser ke gedung baru. Pihaknya menyebut jika keinginan untuk melakukan relokasi pedagang itu sudah diinginkan dinasnya jauh-jauh hari. Mengingat anggaran yang digelontorkan pemerintah pada tahun 2018 itu mencapai Rp6 miliar. Sehingga gedung yang sudah ada itu bisa segera digunakan. \"Tapi setelah komunikasi dengan kelompok paguyuban pedagang di sana, mereka yang minta untuk ditunda dulu,\" bebernya. Disperindagkop maupun kelompok paguyuban belum bisa menentukan jumlah pedagang di kawasan tersebut. Data yang diperoleh dinas menurutnya juga masih menggunakan pendataan lama. Sementara jumlah pedagang di kawasan tersebut terus bertambah. Baca juga 20 PDP di Kabupaten Magelang Alih Status Jadi Pasien Positif “Kapasitas gedung hanya muat untuk 200 an pedagang saja, sementara dari paguyuban mengklaim  jumlahnya  mencapai 400 an pedagang. Kita kan akhirnya belum bisa memaksakan kehendak. Karena pasti akan terjadi penolakan,” ucapnya. Jika dipaksakan tetap dipaksakan untuk direlokasi, maka pihak dinas akan lebih mendahulukan pedagang lama dan pedagang eks Pasar Induk. Yang jumlahnya sendiri sudah berkisar di 150-an pedagang. \"Jika saya pindah banyak yang tidak mau. Karena masih separo saja pedagang yang bisa masuk,\" terangnya. Namun, hingga saat ini Disperdagkop UMKM tidak tinggal diam. Pihaknya mengaku telah mengajukan berbagai alternatif. Salah satunya dengan meminta pendataan ulang untuk pedagang. Sehingga muncul jumlah pastinya. Juga menambah ruko sementara bagi para pedagang yang tidak bisa masuk. \"Kita masih punya lahan milik di sekitar pasar, sudah ada kesepakatan untuk perataan. Rencananya akan dipasang ruko untuk pedagang yang tidak bisa masuk gedung itu. Tahun 2021 kemungkinan baru bisa ditempati,”  pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: