Festival Supermoon Rawat Kekayaan Tradisi, Terapkan Protokol Kesehatan
![Festival Supermoon Rawat Kekayaan Tradisi, Terapkan Protokol Kesehatan](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/11/supermom.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,BOROBUDUR - Festival Supermoon Tahun 2020 tetap terlaksana. Kegiatan digelar virtual dan tetap mengedepankan protokol kesehatan serta Clean, Health, Safety dan Environment (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Festival dilaksanakan 20 – 21 November 2020, di Kampung Semar Brongsongan Wringin Putih Borobudur. Kegiatan ini, merupakan perayaan kekayaan tradisi Indonesia dengan menampilkan sejumlah kesenian tradisi yang hidup di tengah masyarakat. Ini tidak lain untuk merawat kekayaan tradisi, sekaligus mengaktualisasinya dalam perubahan masyarakat terkini. Menurut Pimpinan Sanggar Kinnar Kinnari yang juga salah satu penyelenggara, Eko Sunyoto, Senin (23/11/2020), pada tahun ini, Festival Supermoon mengutamakan pertunjukan tari dan mengambil tema \\\'ruwat bumi, sebuah semangat manusia menghadapi perubahan iklim dan perubahan kesehatan dunia. Festival Supermoon diselenggarakan Sanggar Kinnara Kinnari bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Provinsi Jawa Tengah. \"Kegiatan tahun ini, diisi beberapa jenis kesenian yang berasal dari berbagai penjuru Kabupaten Magelang. Diantaranya, Absara Kinnara, Tari Gedruk, Tari Topeng Ireng, Tari Soreng, Tari Kubro Siswo dan Midnite,\" terang Eko. Menurut Eko, festival tersebut diharapkan dapat merawat kekayaan tradisi di Kabupaten Magelang. \"Semoga para penari dan para pengembang kebudayaan di Kabupaten Magelang, bisa termotivasi untuk tetap mengembangkan kebudayaan sehingga tradisi di wilayah ini,\" tutur Eko. Baca Juga Rehab Rumah di Sekitar Borobudur, Dapat Bantuan Rp30 Jutaan Kepala Bidang Promosi dan Kelembagaan, mewakili Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Andi Gunawan P saat membuka kemarin mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari pelestarian leluhur. \"Sejak adanya pandemi covid-19, teman-teman seniman hampir tidak pernah ada job dan pentas. Namun demikian, mereka dituntut untuk tetap berkreasi dan berinovasi. Meski dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat. Kegiatan ini seolah menjadi obat pelipur lara bagi para seniman dan tetap bisa produktif serta nantinya menjadi penunjang pariwisata bila dijadikan kalender event,\" papar Andi. Hal senada disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang, Mantep Sudarsono, yang menyadari kerinduan para seniman untuk menyalurkan hobi sekaligus kreasinya. \"Kami tidak bisa apa-apa, sejak adanya pandemi ini. Sebelumnya, pada tahun 2020 ini, kami sudah agendakan setiap satu minggu sekali, teman-teman seniman pentas di panggung TIC Borobudur. Jadwal sudah jadi, bahkan sudah ada sekitar 4 hingga 5 grup kesenian yang sudah tampil. Namun kemudian, distop dan anggaran ditarik lagi untuk penanganan covid-19,\" papar Mantep. Guna mencegah penyebaran virus covid-19, maka harus disiplin dalam 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. (cha) #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: