Industri Pariwisata TemanggungTenggelam karena Covid-19, Pikatan Water Park Nihil Pendapatan
![Industri Pariwisata TemanggungTenggelam karena Covid-19, Pikatan Water Park Nihil Pendapatan](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/04/FOTO-A.-Industri-Pariwisati-Tenggelam-Karena-Covid-19-2.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Industri pariwisata di Kabupaten Temanggung yang baru akan bangkit di awal tahun 2020 ini, terpaksa harus tenggelam kembali seiring dengan pandemi Virus Corona (Covid-19). Bahkan seluruh objek wisata di kabupaten penghasil tembakau ini ditutup demi mencegah penyebaran virus asal Cina ini. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Temanggung Edy Cahyadi mengatakan, sejak awal bulan Maret lalu, satu per satu tempat wisata di Temanggung mulai ditutup. Penutupan ini berdasarkan surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah dan surat edaran dari Bupati Temanggung. “Jadi bukan tanpa dasar, memang ada edaran resmi dari Gubernur dan Bupati, bahwa tempat-tempat yang menjad pusat kerumunan atau keramaian untuk sementara waktu ditutup terlebih dahulu,” katanya. Penutupan obyek wisata ini menindaklanjuti surat edaran dari provinsi, surat edaran dari Setda Kabupaten Temanggung Tentang Protokol Penanganan Covid-19 dan surat edaran Bupati Temanggung tentang Pembatasan Karyawan, Kegiatan Usaha Dalam Rangka Pengendalian Covid-19. Edy mengungkapkan, di Kabupaten Temanggung terdapat 17 hotel dan 14 objek wisata terdampak, serta 366 karyawan objek wisata yang dirumahkan. Meski beberapa hotel masih beroperasi, namun tingkat kunjungannya menurun hingga 80 persen. “Ada yang buka kalau hotel, tapi kunjungannya menurun drastis, misalnya dalam satu hari sebelumnya ada 100 pengunjung, sekarang paling banyak hanya 10 sampai 20 orang saja, itupun pada hari-hari tertentu, hari-hari biasa kadang kosong tidak ada pengunjung,” ujarnya. Pandemi Covid-19 membawa keprihatinan bagi pelaku sektor pariwisata. Namun demikian, pelaku wisata tetap wajib menjalani dan mematuhi aturan dari pemerintah demi pencegahan penyebaran corona. Baca Juga Jumlah PDP di Kabupaten Magelang yang Meninggal Dunia Capai 18 Orang “Covid-19 ini membawa keprihatinan bagi semua lini termasuk di sektor pariwisata,” katanya. Dikatakan, Dinbudpar Kabupaten Temanggung juga telah melakukan rasionalisasi anggaran seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk pendanaan dalam rangka penanggulangan Covid-19. “Untuk bantuan langsung berupa sembako yang tadi direncanakan oleh provinsi sebanyak 2.000 paket sembako ini, kami hanya mengusulkan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan klasifikasinya itu. Agar nantinya di lapangan tidak timbul kecemburuan sosial atau kesenjangan,” tutur Edy. Sebelumnya Marketing Manager Pikatan Waterpark (PWP), Trisman Dodik mengatakan, berdasarkan Surat Edaran (SE) nomor P/149/440/III/2020 tertanggal 15 Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Menghadapi Covid – 19 di Kabupaten Temanggung, Pikatan Water Park langsung menutup semua operasional. “Sejak Senin (16/3) kami sudah tutup total, “katanya. Di waktu normal dalam sehari paling tidak pendapatan PWP antara Rp20 juta sampai Rp30 juta. Pendapatan tersebut sudah termasuk pendapatan lainnya di luar tiket masuk PWP. Objek wisata air andalan Kabupaten Temanggung ini dipastikan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, pasca ditutupnya untuk pengunjung. “Pendapatan utama kami dari pengunjung, jika sama sekali tidak ada pengunjung kami tidak punya penghasilan,” terangnya. Terkait dengan waktu penutupan PWP, ia mengaku tidak bisa memastikan sampai kapan PWP tidak akan beroperasi. Sejauh ini pihaknya hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah. Padahal biasanya menjelang bulan Ramadan ada tradisi padusan. Pada saat tradisi ini berlangsung biasanya tingkat kunjungan wisatawan meningkat. Namun karena masih ditutup maka tidak ada satupun masyarakat yang menggelar tradisi padusan di PWP. “Otomatis tidak ada penghasilan, karyawan yang masuk juga bergantian’” tutupnya.(set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: