Isolasi, Tiga Pemuda Terkatung-katung, Tak Diperhatikan Pemdes Menjangan

Isolasi, Tiga Pemuda Terkatung-katung, Tak Diperhatikan Pemdes Menjangan

MAGELANGEKSPRES.COM,PEKALONGAN – Nasib malang dialami tiga pemudik asal Desa Menjangan Kecamatan Bojong. Kesadarannya melakukan isolasi mandiri di sebuah bangunan konveksi paska mudik dari Jakarta pada Minggu (26/4/2020) tidak mendapat respon dari Pemerintah Desa (Pemdes) Menjangan Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Hingga kini, ketiga pemuda tersebut terkatung-katung tanpa ada perhatian dari pemerintah setempat. Mereka yang mengisolasi mandiri adalah Mizan Kafifi, Ridwan Soleh, dan Budi Purnama, Warga RT 10 RW 4 Desa Menjangan Kecamatan Bojong ini pun mengapresiasi langkah Ketiga pemuda yang penuh kesadaran melakukan isolasi meski tanpa ada perhatian dari pemerintah desa setempat. Di temui di bangunan konveksi yang menjadi tempat isolasi mandiri, (Jumat (1/5/2020), Mizan Kafifi, membenarkan dirinya pulang mudik pada Minggu (26/4/2020). Sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat hingga kabupaten terkait pemudik, mereka pun mendatangi ke balai desa Menjangan untuk dilakukan isolasi mandiri. Namun bukannya diarahkan untuk isiolasi mandiri, mereka malah disuruh pulang dengan asalan pemerintah desa tidak ada anggaran. “Saya heran kok malah disuruh pulang. Karena saya takut terjadi apa-apa di keluarga dan lingkungan, kami pun melakukan isolasi mandiri,” terangnya. Selama menjalani isolasi mandiri, ia pun mengaku sedih karena tak bisa mendekati keluarganya. “Tapi karena ini merupakan anjuran, kami pun menahan diri untuk berkumpul keluarga,” terangnya. Ketiga pemuda ini pun mengaku, selain mendatangi Pemdes Menjangan, juga mendatangi Puskesmas Bojong. Namun ironisnya, di puskemas tersebut mereka tidak mendapat pelayanan sesuai dengan anjuran pemerintah. Mereka malah disuruh kembali ke rumah dengan diberi vitamin. “Di Puskesmas kami keluar masuk keluar masuk, mereka terkesan acuh. Kami hanya diberi beberapa vitamin dan disuruh pulang,” terangnya. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat setempat, Rohim, sangat mengapresiasi langkah keempat pemuda yang mengisolasi mandiri setelah pulang kampung dari Jakarta. “Awalnya jumlah mereka empat orang. Tapi setelah tiga hari tidak ada respon dari pemerintah desa, salah satu dari mereka pun keluar dari bangunan yang menjadi isolasi mandiri,” ungkapnya. Diterangkan Rohim, adanya tiga pemuda yang melakukan isolasi mandiri tersebut sudah dilaporkan ke RT setempat, BPD Menjangan, Pemerintah Kecamatan, bahkan ke Babinsa, untuk menyampaikan ke Pemerintdah Desa Menjangan. Namun hingga kini belum ada respon. “Sudah pak, kita sudah sampaikan kabar tentang tiga pemudik mengisolasi mandiri, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” jawabnya saat diwawancarai Radar, Jumat (1/5/2020). Selaku warga, Rohim berharap agar Pemerintah Desa Menjangan atau tim gugus penanganan Covid-19 untuk respon dengan mengecek kesehatan ketiga pemuda tersebut. Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB) Mustoga Amin yang melihat hal itu menyampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan. Di dinas tersebut, ia ditemui salah satu kepala seksi (Kasi), Casmudi. Sayang, bukannya diberi soluasi, pejabat ini malah memerintahkan agar ketiga pemda tersebut pulang. “Udah pulang saja, gak papa,” kata pejabat Dinkes tersebut. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: