Masjid Baiturrohman Pagiren Masih Andalkan Jam Matahari

Masjid Baiturrohman Pagiren Masih Andalkan Jam Matahari

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Era teknologi digital, semua kegiatan manusia bergantung dengan peralatan canggih. Namun, jejak sejarah teknologi sederhana masih terdapat pada beberapa masjid di Magelang. Salah satunya ada di Masjid Baiturrohman di Dusun Pagiren Desa Jambewangi Kecamatan Secang Magelang, yang masih memelihara perangkat klasik penunjuk waktu berupa jam matahari. “Jam Matahari ada di Masjid Baiturrohman sejak tahun 1954. Saat itu masjid ini masih berupa musala kecil yang digunakan warga sekitar untuk beribadah,” ucap Anggota Takmir Masjid Baiturrohman, Mustofa. Walau sudah berpuluh tahun, kondisi jam matahari tersebut masih dalam keadaan terawatt. Semua fitur masih terlihat jelas, serta tugu sebagai penopang jam tersebut masih berdiri kokoh. Namun saat ini jam Matahari itu sudah tidak difungsikan, dan lebih condong sebagai barang sejarah. \"Bagian atas jam sudah ditutup atap, karena perluasan masjid. Sehingga cahaya matahari tidak mengenai langsung jarum jam itu. Lokasi jam juga digeser sekitar satu meter dari lokasi semula. Meski tidak difungsikan jam tidak dihilangkan, karena sudah menjadi bagian sejarah masjid ini,\" terang Mustofa. Baca Juga Wabup Magelang Imbau Warga Salat Id di Rumah Masing-masing Di bagian jam tersebut terlihat tulisan Compas Matahari Tanjungsari Windusari Bandongan Magelang Djawa Tengah Th 1965. Selain sebagai penunjuk waktu salat, jam tersebut juga menunjukan arah kiblat, serta pranoto mongso atau penanggalan Jawa biasanya digunakan petani sebagai pedoman saat bercocok tanam. Dengan paku sebagai alat penunjuk utama yang bekerja saat matahari menyinari maka bayangannya akan menunjukan informasi yang tertulis didasar jam tersebut. “Tulisan tersebut merupakan tempat jam tersebut diperbaiki, karena dulu sempat rusak. Kemudian diperbaiki di Windusari sesuai dengan tahunnya. Kemudian jam tersebut juga dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti memberi tahu arah kiblat, waktu salat, dan pranotomongso. Tetapi, semua itu dapat bekerja dengan baik apabila terdapat sinar Matahari yang cukup tanpa terhalang mendung,” ungkap Mustofa. Saat ini Jam Matahari Masjid Baiturrohman tetap dirawat dan dijaga. Hal ini agar dapat menjadi salah satu pengetahuan sejarah, bawasanya dahulu sistem informasi waktu salat dibantu perangkat sederhana berupa jam Matahari.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: