Kemiskinan Ekstrem di Purworejo Masih Jadi Persoalan Serius, Baznas Gelontorkan Paket Bantuan Rp90 Juta

Kemiskinan Ekstrem di Purworejo Masih Jadi Persoalan Serius, Baznas Gelontorkan Paket Bantuan Rp90 Juta

SERAHKAN BANTUAN. Bantuan Baznas senilai total Rp90 juta diserahkan secara simbolis oleh Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, di Pendopo Kecamatan Kutoarjo.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES- Tingginya angka kemiskinan ekstrem masih menjadi salah satu persoalan serius yang dihadapi Kabupaten Purworejo.

Kondisi tersebut disikapi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo bersama sejumlah elemen terkait untuk terus mengalokasikan bantuan di berbagai sektor.

Salah satu bantuan digelontorkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo bagi masyarakat Kecamatan Kutoarjo, di pendopo kecamatan setempat, Jumat (10/5).

BACA JUGA:Penobatan Student of The Year Warnai Wisuda Purna Siswa di SMAN 1 Purworejo

Bantuan senilai total Rp 90 juta tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, untuk program ODF, konsumtif, kesehatan, dan modal usaha. Selain itu juga diberikan kepada marbot, guru ngaji, serta guru honorer.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Kabupaten Purworejo yang telah menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Untuk BAZNAS, kita akan terus bekerja sama mengoptimalkan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh yang potensi sesungguhnya sangat besar. Dengan semakin besar dana yang bisa dikumpulkan, maka akan semakin banyak warga yang bisa dibantu, sehingga akan sangat mendukung upaya pengentasan kemiskinan,” katanya.

Bupati juga menyampaikan bahwa salah satu persoalan yang masih dihadapi Kabupaten Purworejo adalah masih tingginya angka kemiskinan. Meski demikian, Pemkab terus berupaya menurunkan angka kemiskinan tersebut dengan melakukan berbagai upaya.

“Dalam tiga tahun terakhir jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Purworejo terus mengalami penurunan. Pada tahun 2021, jumlahnya mencapai 88 ribu jiwa, kemudian di tahun 2022 turun menjadi 82 ribu jiwa, dan di tahun 2023 turun lagi menjadi 81 ribu jiwa,” jelasnya.

BACA JUGA:Mahasiswa dan Dosen UMPWR Sampaikan 10 Tuntutan dalam Aksi Bela Palestina

Lebih lanjut bupati berkomitmen untuk terus mengalokasikan anggaran demi mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan.

“Dengan keterbatasan yang dimiliki, tentu Pemerintah Daerah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya pengentasan kemiskinan. Sehingga kita berupaya mencari alternatif pembiayaan, seperti menembus ke pemerintah pusat, mencari CSR dari BUMN/BUMD maupun perusahaan swasta, termasuk juga menyalurkan melalui dana yang dikumpulkan oleh Baznas,” tandasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres