Mobil Besar Masih Dilarang Melintas, Jalur Alternatif Mlandi- Dieng Sudah Tembus

Mobil Besar Masih Dilarang Melintas, Jalur Alternatif Mlandi- Dieng Sudah Tembus

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Jalur alternatif menuju kawasan dataran tinggi Dieng via Sirangkel Kecamatan Garung telah selesai. Meski begitu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) belum merekomnadiksan jalur tersebut untuk mobil besar. “Jalur alternatif menuju kawasan Dieng via Sirangkel sudah tembus sampai sembungan. Tapi, kita belum bisa rekomendasikan untuk mobil besar,” ungkap Kabid Bina Marga DPUPR, Aris Ika Djatmika kemarin. Menurutnya, ada beberapa titik jalur yang curam membentuk letter U. Hal tersebut lantaran ada beberapa kendala teknis di lapangan. Diantaranya karena ditemukan situs Ondo Budho di Blok Batu Ceper, dekat dengan air terjun Silaka. “Secara teknis rencana jalur akan kita ubah, yang dulunya letter U menjadi S, tapi ada kendala ditemukannya situs benda bersejarah di titik Batu Ceper. Sehingga, cukup curam untuk dilalui,” ungkapnya. Baca JUga Kecelakaan Maut di Turunan Rujak Asem Temanggung, Satu MD dan 5 Luka Serius Aris menambahkan bahwa dengan selesainya jalur itu, maka pada libur Natal dan Tahun Baru nanti, diharapkan akan mampu mengurai kemacetan di kawasan Dieng, meski hanya untuk mobil-mobil kecil. “Ini masih tahap finisihing, kalau akhir tahun nanti untuk mengurai kemacetan sudah bisa, hanya perlu ekstra hati-hati, belum ada rambu, lampu jalan dan juga marka. Selain itu, mobil harus benar-benar fit,” ucapnya. Sementara itu, Kepala DPU PR, Widi Purwanto menjelaskan, dalam tahun 2019 ini setidaknya terdapat delapan proyek besar. Yang nilai kontraknya di atas Rp3 miliar. Saat ini sudah masuk di tahap finishing di beberapa proyek. “ Jadi memang tinggal hanya berapa proyek saja yang belum kelar,” katanya. Menurutnya, lima proyek untuk pembangunan alan itu tersebar di beberapa wilayah. Seperti pembangunan jalan di Wadaslintang - Lancar, Ngaliyan - Kalidadap, Candiyasan -Keseneng, Selomanik - Kalibawang, Mlandi - Sembungan. Kemudian pembangunan dua jembatan di Selomanik dan Sitiharjo, serta pembangunan gedung di Dinas Pertanian. “Dalam minggu ini, kita targetkan sudah masuk 90 persen, bahwa di beberapa lokasi ada yang tinggal tahap finishing saja,” ucapnya. Widi menambahkan, untuk jalan Rakai Panangkaran yang menghubungkan Kecamatan Garung menuju Dieng juga hampir rampung dikerjakan. Saat ini tinggal proses pembenahan jalan penyenderan pada tebing yang memang rawan longsor. Sementara untuk jalan sendiri sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. “Jalan Rakai Panangkaran itu kan kita tinggal melanjutkan proyek sebelumnya. Dengan estimasi waktu lima bulan dan menghabiskan anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer,” katanya . Baca Juga Gelar Pesta Rakyat Simpedes, BRI Magelang Serahkan Dana CSR Rp111 Juta DPU PR belum bisa membuka jalan rakai panangkaran untuk akses umum menjelang Natal dan Tahun Baru. Jalan tersebut bisa digunakan untuk umum ketika terjadi emergency karena ruas utama Garung - Dieng mengalami kemacetan. “Jalur alternatif ini lebih cepat, sebab mampu memotong jarak cukup panjang, Dieng ke Kota Wonosobo hanya berjarak sekitar 15 kilometer. Sedangkan melalui jalan utama, harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: