Pasar Rakyat Brunorejo Diresmikan, Pasar Tradisional di Purworejo Harus Angkat Produk Lokal

Pasar Rakyat Brunorejo Diresmikan, Pasar Tradisional di Purworejo Harus Angkat Produk Lokal

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Pasar tradisional yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo harus dapat mengangkat produk unggulan lokal. Para pedagang pasar tradisional harus dapat membatasi membajirnya produk-produk asing. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Victoria Simanungkalit, saat meresmikan Pasar Rakyat Brunorejo di Kecamatan Bruno, Purworejo, Selasa (7/2). Peresmian dihadiri antara lain Kepala Dinkop UMKM Jateng, Ema Rahmawati, Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Purworejo Sumharjono dan Camat Bruno Netra Asmara Sakti. \"Pasar untuk menjual produk itu oke, tapi bagaimana caranya kita itu jangan hanya menjual produk asing,\" ungkapnya. Menurutnya,  Indonesia, termasuk Purworejo memiliki produk bahan unggulan yang memiliki nilai jual tinggi. Ada minyak kelapa, sapu lidi, hingga bulu ayam yang dihasilkan dari peternakan rakyat. Baca Juga Pengrajin Sabit di Purworejo Kelimpungan Hadapi Produk Impor Pihaknya mendorong masyarakat perdesaan dapat memanfaatkan bahan-bahan itu menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih. “Di pasaran saat ini beredar sapu lidi dari luar negeri, seharusnya ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat. Minyak kelapa kenapa kita lebih memilih minyak goreng bermerk. Kalau seperti itu, kapan dunia usaha kita itu akan berdaya,\" tegasnya. Victoria menyebut bahwa produk dalam negeri terkadang relatif lebih mahal dibanding harga produk sejenis dari luar negeri. Selain itu, tingkat konsistensi dan barangnya juga masih kalah. \"Di Kementerian, kami terus mendorong agar kualitas produk lokal bisa meningkat. Usaha mikro harus bangkit dan bisa menjadi dapur bersama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,\" sebutnya. Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Purworejo, Gentong Sumharjono, yang hadir mewakili Bupati Puworejo Agus Bastian menyatakan bahwa Pasar Brunorejo merupakan pasar yang dikelola oleh desa. Keberadaannya menjadi salah satu pusat perdagangan di Kecamatan Bruno. \"Kami sangat berterima kasih, dari pasar yang biasa ini menjadi lebih megah dengan bantuan dari Kementrian Koperasi,\" katanya. Dijelaskan, Pasar Brunorejo menggunakan dua sumber anggaran, yakni bantuan dari Kementerian Koperasi senilai Rp960 juta dan Rp343 dari dana desa Brunorejo. Pihaknya berharap, Kementerian Koperasi akan terus memperhatian Purworejo dengan memberikan bantuan peningkatan bangunan pasar. Baca Juga Digusur, Pemulung Tidar Utara Mampu Beli Tanah Sendiri \"Purworejo memiliki 27 pasar daerah. Harapan kami, ada 5 pasar yang bisa ditangani di tahun 2020 dan 2021,\" jelasnya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa Purworejo sangat membutuhkan bantuan kementerian untuk melakukan revitalisasi pasar daerah. Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi daerah yang memiliki keterbatasan dalam penganggarannya. \"Adanya bantuan akan sangat mendukung Purworejo untuk menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,\" ungkapnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: