Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Wonosobo Digelontor Rp40 Miliar Lebih
![Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Wonosobo Digelontor Rp40 Miliar Lebih](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/02/Sanitasi-1.jpg)
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Tahun 2020 ini untuk alokasi kegiatan air minum dan sanitasi melalui dana alokasi Khusus (DAK) dan Pamsimas mencapai Rp40 miliar lebih. Dana tersebut akan digelontorkan ke 101 titik lokasi di 89 desa dan kelurahan yang tersebar di seluruh Kabupaten Wonosobo. “Pada tahun 2020 ini kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo sangat besar. Di antaranya dari kegiatan yang didanai DAK dan dari kegiatan Pamsimas yang mencapai Rp40 miliar lebih,” ungkap Kepala Dinas PUPR Supriyanto kemarin dalam rakor air minum dan sanitasi di Gedung Adipura Rapat Koodinasi tentang air minum dan Sanitasi digelar Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Wonosobo bekerja sama dengan Kodim 0707 Wonosobo mengambil tema Sanitasi merawat negeri dan air minum untuk semua. Baca juga Siswi SMK di Purworejo Disetubuhi Tukang Rosok Rincian sasaran dan anggaran pembangunan ari minum dan sanitasi meliputi DAK Air Minum Penugasan di 28 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp13.724.000.000, DAK Sanitasi Penugasan 38 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp15.825.000.000, DAK sanitasi Reguler 16 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.476.400.000. Kemudian Pamsimas 19 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.553.150.000. Total kegiatan sebanyak 101 titik tersebar di 89 desa/kelurahan di 15 Kecamatan dengan anggaran total sebesar Rp40.578.550.000. Menurutnya, kegiatan sanitasi dan air minum di Kabupaten Wonosobo tersebut, peran DPUPR sebagai dinas teknis yang berkewajiban mengelola kegiatan tersebut berusaha dengan sebaik-baiknya dalam mendampingi pelaksanaan kegiatan dari mulai proses pengajuan lokasi dan alokasi dana, sampai pada akhir pembangunan nantinya. “Sosialisasi ini diharapkan akan memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada semua pihak terkait, desa/kelurahan penerima alokasi dana, tim koordinasi baik tingkat kabupaten maupun kecamatan,” ucapnya. Semua pihak bisa bersama-sama mengawal dan mendampingi pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tanpa terkendala apapun. Akan tetapi apabila dalam pelaksanaannya nanti terdapat suatu permasalahan maka akan bersama-sama diatasi dan dicari solusi sehingga tidak akan mengganggu kelancaran proses kegiatan. “Pada pelaksanaan tahun lalu sudah cukup baik, jika ada kekurangan tahun lalu agar menjadi pembelajaran di tahun ini agar lebih baik lagi,” pintanya. DPUPR sebagai dinas teknis yang menangani kegiatan ini berharap semua yang terlibat dalam kegiatan ini untuk bersama-sama mengawal dan mensukseskan serta ikut mengawasi jalannya kegiatan. Sehingga, tidak akan timbul permasalahan yang nantinya bisa merugikan berbagai pihak. Sementara itu, Komandan Kodim Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat selaku Dansatgas Sanitasi Kabupaten menyampaikan, masalah air minum dan sanitasi adalah ibarat sisi mata uang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Itu merupakan kebutuhan pokok setiap mahluk hidup termasuk didalamnya manusia. Baca Juga Tertimbun Longsoran, Penambang Pasir Merapi Lolos dari Maut “Jika sanitasi jelek akan berimbas pada air minum, jika air minum tidak layak maka bisa menyebabkan kesehatan kita akan terganggu. Berbagai macam penyakit akan muncul,” katanya. Berkaitan dengan target program sanitasi pihaknya perintahkan para Babinsa dampingi kepala desa agar bersama-sama memberikan pengertian tentang pentingnya sanitasi yang baik. Saat ini masih banyak rumah tangga yang masih membuang limbah secara sembarangan. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: