Pemerintah Rekrut Mahasiswa jadi Relawan corona

Pemerintah Rekrut Mahasiswa jadi Relawan corona

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA – Pemerintah berencana akan merekrut para mahasiswa tingkat S2 sebagai sukarelawan untuk melakukan pelacakan pasien terinfeksi corona (covid-19). Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, bahwa rencana tersebut untuk menghentikan penyebaran corona dapat berjalan maksimal. \"Untuk melakukan upaya tracing yang masif yang akan mengerahkan sukarelawan, terutama para mahasiswa S2,\" kata Muhadjir Kamis (4/6). Muhadjir juga mengaku, bahwa Presiden Jokowi telah setuju dengan rencana rekrutmen relawan skala besar tersebut. Sebab, kata dia, selama ini pemerintah masih kekurangan relawan untuk bekerja secara shift. \"Bapak Presiden menyetujui untuk segera melakukan rekruitmen sukarelawan besar-besaran, karena juga untuk kerja secara shift bergantian, karena selama ini keterbatasan jumlah relawan ini membikin tidak bisa maksimal,\" ujarnya. Muhadjir menjelaskan, mahasiswa yang akan direkrut sebagai sukarelawan tersebut terutama mereka yang tengah menuntut ilmu di jurusan biologi molekuler, jurusan keperawatan dan kebidanan, dan jurusan kesehatan masyarakat. \"Untuk testing itu juga dibutuhkan relawan. Relawannya ini harus setingkat lebih tinggi misalnya mahasiswa S2 jurusan mikrobiologi, S2 jurusan kesehatan masyarakat. Kalau itu bisa kita rekrut, itu akan mengurangi beban dari laboran yang selama ini bekerja,\" tuturnya. Kata Muhandjir, Presiden juga meminta agar alat PCR yang telah ditemukan oleh para peneliti Indonesia dapat segera diproduksi secara massal. Dengan demikian, Indonesia tak akan lagi bergantung alat-alat tes dari luar negeri. \"Jadi ada satu hal yang harus segera diselesaikan oleh Pak Menristek yaitu coloknya, colok untuk hidung dan tenggorokannya itu ternyata kita belum bisa produksi,\" ucapnya. Sementara itu, Menristek BRIN, Bambang Brodjonegoro juga mengusulkan agar para sukarelawan tersebut nantinya mendapatkan pelatihan secara intensif terlebih dahulu sebelum diterjunkan membantu pelacakan pasien covid. \"Pelacakan secara agresif itu akan dilakukan dengan menggunakan IT seperti GPS dll,\" ujarnya. Menurut Bambang, perlunya membangun industri terkait materi atau bahan pemeriksaan PCR, seperti cotton swab kits dan juga viral transport medium (VTM). \"Sebab selama ini, terdapat puluhan alat tes dengan berbagai merk yang justru dinilai menghambat pengecekan di lapangan,\" katanya. \"Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta agar puluhan alat tes tersebut disederhanakan lagi jumlahnya. Sehingga akan mempermudah proses pengecekan di lapangan,\" imbuhnya. Jokowi sebelumnya menaikkan uji target spesimen yang semula 10 ribu menjadi 20 ribu per hari. Belakangan target 10 ribu per hari diklaim sudah berhasil dicapai. \"Pengujian spesimen saya sampaikan terima kasih target pengujian spesimen 10 ribu terlampaui. Target berikutnya ke depan adalah 20 ribu per hari,\" kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Kamis (4/6). Rekrutmen relawan sendiri juga pernah dilakukan pemerintah melalui gugus tugas pada Maret lalu. Proses rekrutmen ini dilakukan bersama sejumlah asosiasi, LSM, dan perguruan tinggi. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: