Pengembangan Kopi Robusta Unggul dengan Kebun Entres
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, terus berupaya mengembangkan bibit kopi robusta. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kopi robusta Temanggung. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Masrik Amin Zuhdi mengatakan, peningkatan produktivitas kopi dimulai dengan pemilihan dan peningkatan bibit unggul, salah satunya yakni dengan Kebun Sumber Entres (mata okulasi) kopi robusta. \"Kebun ini untuk mendukung penyediaan benih unggul tanaman kopi, terutama untuk kopi robusta,\" ujar Amin, kemarin. Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir ada penambahan jumlah klon kopi robusta di Kebun Entres dari semula tiga klon, kini menjadi enam klon yang telah disertifikasi. \"Sudah ada enam klon yang berhasil dikembangkan di kebun ini,\" katanya. Kebun Entres merupakan kebun penghasil bahan sambung tanaman kopi (entres) yang akan digunakan sebagai batang atas dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif. Di Kebun Entres ditanam klon-klon unggul tanaman kopi guna meningkatkan produksi. Dengan sistem ini, produktivitas kopi robusta bisa semakin bagus di kemudian hari. Selain untuk bahan sambung, entres juga bisa digunakan untuk pembuatan stek berakar yang nantinya bisa ditanam di lahan tanpa harus dilakukan penyambungan. Kebun Sumber Entres kopi robusta tersebut berada di Kebun Dinas Desa Medari Kecamatan Ngadirejo dengan luas 1,4 hektar. Baca Juga Kurangi Kematian Pasien Covid-19, Ganjar Minta Data Pengidap Kormobid \"Kebun itu sudah ditetapkan, sudah keluar SK Menteri Pertanian sehingga kalau masyarakat membeli entres di situ secara administrasi dan asal usul bisa dipertanggungjawabkan bahwa itu klon unggul,\" urainya. Syarat Kebun Sumber Entres antara lain usia tanaman minimal tiga tahun dan tidak dibuahkan. Kebun Sumber Entres Medari memiliki sekitar 7.000 tanaman kopi robusta, terdiri atas enam klon. Setiap klon mempunyai keunggulan masing-masing. Amin menjelaskan, perbanyakan tanaman kopi robusta menggunakan cara vegetatif, bukan dengan biji. Hal ini disebabkan sifat tanaman kopi robusta melakukan penyerbukan silang. \"Dengan perbanyakan secara vegetatif maka diharapkan hasilnya akan sama dengan indukan. Hal ini berbeda dengan tanaman kopi arabika yang melakukan penyerbukan sendiri sehingga perbanyakannya dapat dilakukan secara generatif yaitu dengan menggunakan biji,\" katanya. Amin menambahkan, selama ini petani kopi robusta di Temanggung sebagian besar masih menanam kopi dengan varietas yang kurang bagus, sehingga produktivitasnya tidak optimal. Dengan cara ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kopi robusta. \"Produktivitas kopi selama ini masih rendah, salah satunya karena menggunakan benih yang tidak diketahui asal-usulnya. Melalui kebun sumber entres ini masyarakat bisa mendapatkan benih kopi unggul sesuai anjuran. Dengan harapan hasil panen bisa lebih meningkat,\" katanya.(set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: