Perpaduan Budaya dan Eksotisme Gardu Pandang di Puncak Gunung Tidar
![Perpaduan Budaya dan Eksotisme Gardu Pandang di Puncak Gunung Tidar](https://magelangekspres.com/wp-content/uploads/2022/02/Perpaduan-Budaya-dan-Eksotisme-Gardu-Pandang-di-Puncak-Gunung-Tidar-3.jpg)
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Pendakian menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati masyarakat, terutama usia muda. Namun, jarak tempuh, persiapan baik mental, fisik, dan finansial terkadang membuat para pendaki tak bisa selalu memanfaatkan hari libur untuk naik gunung.
Persiapan fisik menjadi syarat utama untuk bisa mendaki. Para pendaki biasanya memanfaatkan medan ringan di daerah sekitar untuk latihan fisik.
Kota Magelang yang memiliki Gunung Tidar, seringkali dimanfaatkan untuk latihan para pendaki. Sebab, jarak tempuh yang dirasa pendek, serta medan yang tidak terlalu terjal membuat gunung di tengah kota ini layak menjadi tempat latihan sebelum para pendaki menaiki gunung-gunung tinggi.
Setelah dibenahi pemerintah, kini gunung yang memiliki ketinggian 502 mdpl itu tak hanya menjadi sarana latihan para pendaki, ataupun wisatawan religi yang berziarah di makam para tokoh syiar Islam. Ada banyak wahana yang menarik dan kekinian.
Satu di antaranya adalah Gardu Pandang Gunung Tidar. Dari tempat ini, pengunjung bisa melihat hiruk pikuk Kota Magelang dari ketinggian.
[caption id=\"attachment_75129\" align=\"aligncenter\" width=\"772\"] INDAH. Gardu Pandang yang tuntas dibangun dengan megah sehingga membuat Gunung Tidar tak hanya wisata budaya dan religi, namun kini juga memiliki tempat yang cocok melepas kepenatan.[/caption]
Dibangun di puncak Gunung Tidar, gardu pandang ini memiliki konsep untuk dapat digunakan untuk arena menikmati pemandangan seperti sunrise dan view Gunung Merapi dan Merbabu. Selain itu, area ini juga cocok untuk edukasi para pelajar. Terdapat simbol patung burung elang Jawa sebagai sarana swafoto bagi para pengunjungnya.
Gardu pandang ini tuntas dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran mencapai Rp1,6 miliar.
Kemudian, masih di puncak Gunung Tidar, Pemkot Magelang juga sukses membangun Monumen Tanah Air Satu Bangsa. Monumen ini sebagai penanda jika Kota Magelang pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Olahraga Nasional XXXIV pada 9 September 2017.
Monumen Tanah Air Satu Bangsa dibangun sebagai simbol persatuan Olahraga se-Indonesia.
Pada monumen ini,di pusat 4 pilar penyangga terdapat bola dengan peta Indonesia. Bola itu menyimbolkan bentuk lengkung dan memiliki titik pusat.
Desain lengkung mempunyai karakteristik elastisitas yang memungkinkan bangunan mencapai keseimbangan. Bola yang ada di monumen itu mencerminkan akan adanya keselarasan, kesatuan, meskipun para peserta olahraga berasal dari lain daerah.
Selain itu, desain lengkung juga mempunyai makna spiritual yang berasal dari sifat bola alam semesta.
Selain bentuk bola, terdapat terdapat obor yang disangga oleh 4 pilar. Bentuk Obor seperti bentuk ornamen yang berwarna kuning yang memiliki simbol sebagai kemakmuran dan kejayaan. Obor dijadikan sebagai simbol semangat para duta olahraga terbaik daerah dalam meraih prestasi.
[caption id=\"attachment_75130\" align=\"aligncenter\" width=\"617\"]
ELANG JAWA. Gardu Pandang di Gunung Tidar memiliki tempat khusus yang dapat melihat eksotisme Kota Magelang dan Gunung Merapi maupun Merbabu.[/caption]
Oleh karena itu, monumen ini menggabungkan unsur bola, obor, dan 4 pilar untuk menjaga keutuhan dan kekuatan tersebut.
Pada tahun 2021 dengan anggaran senilai sekitar Rp1 miliar, monumen tuntas dibangun, sehingga mulai tahun 2022 pengunjung sudah dapat menikmati destinasi wisata baru di Gunung Tidar.
Jika sebelumnya Gunung Tidar terkenal dengan wisata religi dan budaya saja, kini \\\'Pakuning Tanah Jawa\\\' tersebut juga menyajikan wisata panorama yang mengasyikan dan kekinian. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: