Petani Diminta Tingkatkan Kualitas Kopi

Petani Diminta Tingkatkan Kualitas Kopi

TEMANGGUNG - Petani kopi di Kabupaten Temanggung diminta untuk semakin meningkatkan kualitas kopinya agar kopi asli Temanggung bisa semakin diminati oleh para penikmat dan pemburu kopi. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Untung Prabowo mengatakan, saat ini kopi Temanggung baik arabika maupun robusta sudah mulai diminati oleh para penikmat kopi dan pemburu kopi. Bahkan kopi Temanggung pernah menjuarai kompetisi di bidang kopi. \"Ada yang tingkat nasional dan internasional. Beberapa tahun lalu kopi arabika asal Desa Tlahab mendapat peringkat dua di Georgia USA, kopi robusta asal Kandangan juga pernah mendapat juara nasional,\" katanya, kemarin. Oleh karena itu, Untung meminta agar petani kopi dari Temanggung bisa mempertahankan prestasi ini, salah satunya dengan mempertahankan kualitas kopi. Dikatakan, beberapa cara untuk mempertahankan kualitas kopi yakni dengan memperhatikan proses dari panen hingga pasca panen. Bahkan saat dalam masa berbunga, pembuahan hingga menjelang panen raya juga harus dirawat dengan baik. \"Pemangkasan ranting kopi menjelang masa berbunga juga harus diperhatikan, sehingga buah kopi bisa maksimal,\" terangnya. Selain itu lanjutnya, proses pengeringan kopi juga harus benar-benar diperhatikan, sehingga kualitasnya bisa semakin bagus. Salah satu kunci agar kopi mempunyai kualitas bagus yakni dengan petik merah. \"Tapi harus diperhatikan, sebelum diproses pengeringan lebih lanjut, kopi yang sudah petik merah itu harus melalui proses perambangan yakni dengan cara direndam dengan air terlebih dahulu agar kopi yang tidak bagus bisa langsung terpisahkan,\" pesannya. Memang diakuinya, belum semua petani kopi sudah memahami dan melaksanakan proses panen hingga pasca panen dengan benar. Namun sudah sebagian besar petani kopi mulai melaksanakan dan menjalankan proses kopi dengan benar. \"Butuh waktu yang tidak singkat, perlu pembelajaran dan pemahaman yang benar sehingga petani kopi bisa melaksanakan dan menjalankan proses kopi dengan benar,\" terangnya. Pihaknya melalui kelompok-kelompok tani di daerah penghasil kopi sudah mulai melakukan pembinaan terhadap petani kopi. Dengan harapan kedepan semua petani kopi di Temanggung bisa mengolah dan memproses kopi dengan benar. Hingga akhir panen lalu, harga kopi arabika gelondong merah basah mencapai harga tertinggi yakni Rp9.500 per kilogram, sedangkan kopi robusta gelondong basah antara Rp6.500 sampai Rp7.000 per kilogram. \"Harga itu tentunya untuk kopi petik merah, baik arabika maupun robusta, harapan kami panen raya tahun depan harganya bisa lebih baik lagi,\" tutupnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: