Ribuan Santri Ponpes Ihsanul Fikri Ikuti Upacara Kemerdekaan

Ribuan Santri Ponpes Ihsanul Fikri Ikuti Upacara Kemerdekaan

MUNGKID - Ribuan santri Pondok Pesantren Ihsanul Fikri Mungkid, mengikuti upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 dengan hikmat. Selain dihadiri oleh santri, upacara tersebut juga dihadiri seluruh guru dan karyawan Yayasan Tarbiyatul Mukmin Pabelan yang menaungi SMPIT-SMAIT-SMKIT dan Ponpes Ihsanul Fikri Mungkid. Ustadz Jamaluddin BA, Pembina Yayasan Tarbiyatul Mukmin Pabelan selaku pembina upacara mengajak santri untuk senantiasa menjaga semangat cinta dan sayang terhadap tanah air. “Dulu, para santri adalah ujung tombak dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Nah, sekarang, kalian juga harus menjadi ujung tombak dalam memelihara kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh generasi terdahulu,” kata Jamal dalam amanat upacaranya, Sabtu (17/8). Jamal juga mengajak kepada para santri, agar tidak mudah termakan isu-isu dan berita bohong yang beredar di dunia maya yang dapat memecah belah bangsa. “Kalian generasi milenial. Generasi milenial harus pintar dalam menelan informasi. Jangan sampai santri mudah termakan hoax, apalagi yang dapat memecah-belah bangsa Indonesia tercinta ini. Jangan bodo, ela elo kayak kebo di tengah lautan informasi ya para santri?,” ujar Jamal kepada para santri. Selain itu, juga terdapat pasukan pengibar bendera yang merupakan santri pilihan dari sejumlah santri yang ada yang berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Pasukan ini adalah miniatur dari pasukan pengibar bendera Indonesia di Istana Negara. Pasalnya mereka berasal dari berbagai daerah se-Indonesia, mengingat santri Ponpes Ihsanul Fikri mungkid berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. “Anak-anak paskibra Ihsanul Fikri, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ini mirip dengan paskibra Istana Negara yang juga berasal dari berbagai daerah,” tutur Pawit Riyadi, Pembina Paskibra Ponpes Ihsanul Fikri. Ada hal yang menarik pada saat upacara penurunan bendera Sabtu (17/8) sore. Pasalnya, seluruh petugas upacara termasuk pasukan paskibranya adalah para santriwati. Ternyata sudah menjadi tradisi di Ponpes Ihsanul Fikri Mungkid, untuk santri putra menjadi petugas pengibar bendera di pagi hari, dan santri putri menjadi petugas upacara penurunan bendera di sore harinya pada setiap upacara HUT Kemerdekaan RI. Dengan mengenakan seragam serba putih, lengkap dengan jilbab dan rok panjangnya, para santriwati tetap lincah dalam melakukan baris berbaris. “Hal ini tradisi di kami. Di mana pasukan putra dan putri dipisah. Putra untuk pagi, petugas putri untuk sore hari. Selain aturan, ini juga sebagai sarana agar kesempatan untuk menjadi pasukan pengibar bendera lebih besar, baik untuk putra maupun putri,” tambah Pawit “Kami terbiasa dengan rok panjang dan jilbab besar. Jadi, tidak ada masalah bagi anak-anak untuk tetap menjadi petugas pengibar bendera dengan tampilan yang syar’i. Nyatanya, mereka tetap baris rapi dan indah kok,” tambah Fita, Pembina Paskibraka Putri. Upacara pengibaran bendera mereah putih, diadakan di Ponpes Ihsanul Fikri, pada pagi harinya, dengan dihadiri oleh 1.500 santri, dan 250 guru dan karyawan Yayasan Tarbiyatul Mukmin. (hen/adv)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: