Disperpa Kota Magelang Sikapi Idul Adha di Tengah Wabah PMK

Disperpa Kota Magelang Sikapi Idul Adha di Tengah Wabah PMK

PEMERIKSAAN. Tim medis dari Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pemantauan hewan ternak di Kota Magelang jelang Idul Adha. --Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang melakukan bentuk antisipasi dalam menyikapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak mendekati Idul Adha.

Kabid Peternakan dan Perikanan, drh Diana menerangkan pihaknya melakukan pendataan dan monitoring kesehatan ternak kurban serta penyemprotan disinfektan pada depo-depo penjualan hewan kurban maupun di peternakan yang ada di Kota Magelang.

Pihaknya juga membuka Posko PMK di Dinas Pertanian dan Pangan serta di UPT Puskeswan Kota Magelang. Selain itu melakukan koordinasi dengan instansi terkait penyelenggaraan kurban (Kemenag, Kecamatan, Kelurahan, Diskominsta, Dishub), serta melakukan pengawasan lalu lintas ternak.

"Menyikapi perayaan Idul Adha di tengah wabah PMK Disperpa melakukan Komunikasi, Edukasi, Informasi (KIE) kepada masyarakat bahwa PMK bukan penyakit zoonosis jadi tidak menular ke manusia, jadi masyarakat tidak perlu panik dan takut untuk melakukan penyembelihan hewan kurban dan mengkonsumsi daging kurban," jelasnya.

Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat dan takmir masjid perihal pelaksanaan kurban dan pemotongan hewan dalam situasi wabah PMK sebagaimana telah diatur dalam SE Kementarian Pertanian No 03/SE/PK.300/M/5/2022 tentang pelaksanaan kurban dan pemotongan hewan dalam situasi wabah PMK.

"Kami membentuk satuan tugas (Satgas) PMK adalah satuan tugas yang dibentuk dalam rangka memitigasi risiko kesehatan hewan dan lingkungan serta pengaruhnya pada aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang disebabkan terjadinya wabah PMK (foot and mouth disease)," tambahnya.

drh Diana menjelaskan tugas Satgas PMK yaitu melakukan pendataan dan pelaporan ternak dan satwa liar berkuku genap di lokasi terkendali, baik yang sehat, terinfeksi, sembuh, maupun mati yang terintegrasi melalui aplikasi ISIKHNAS dan BLC dengan dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkantimbmas.
Antisipasi lainnya yang dilakukan membentuk posko di tingkat mikro untuk optimalisasi surveilans, testing, dan vaksinasi. Lalu melakukan pembatasan lalu lintas hewan dan produk hewan, serta orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan material/benda yang terkontaminasi virus PMK. Pelaksanaan dan dukungan penanganan PMK, antara lain disinfeksi, fumigasi, skrining, testing, vaksinasi, pengobatan, sanitasi, dan kegiatan 4P (penanganan, pencegahan, pembinaan, dan pendukung).

Merencanakan percepatan vaksinasi serta pemenuhan obat dan pengobatan (pemberian antibiotic, citamin, dll) untuk hewan ternak. Melaksanakan pendistribusian logistic untuk penanganan wabah PMK (APD, reagen, obat, vaksin, dan sebagainya).

Vaksin sebanyak 100 sudah diberikan untuk 145 ekor ternak. Pemberian vaksin pada ternak sapi perah, ternak, sapi potong betina yang tidak dipotong untuk kurban dan sebagian domba bibit," tandasnya. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com