Rekam Jejak Pendaki, Basecamp Gunung Sumbing di Temanggung Terbitkan Kartu Pintar Pendaki

Rekam Jejak Pendaki, Basecamp Gunung Sumbing di Temanggung Terbitkan Kartu Pintar Pendaki

Seorang pendaki memperlihatkan “Kartu Pintar Pendaki” di jalur pendakian Gunung Sumbing via Basecamp Bimawari di Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Temanggung-pengelola jalur pendakian Gunung Sumbing via Basecamp Bimawari -Temanggung Ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Seiring dengan gencarnya pemerintah dalam mengaplikasikan Revolusi Industri 4.0 yang mengkombinasikan antara sistem cerdas dan otomasi, berbagai aktifitas bidang industri harus mulai berinovasi dan berkreasi agar mempermudah beragam kegiatan manusia. Tak terkecuali di dunia pendakian gunung.

Seperti yang terlihat di Kabupaten Temanggung, baru-baru ini pihak pengelola jalur pendakian Gunung Sumbing via Basecamp Bimawari yang terletak di Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu untuk pertama kalinya menerbitkan sebuah terobosan yang dinamai “Kartu Pintar Pendaki”.

Tak berbeda jauh dengan beragam kartu pintar terbitan pemerintah, kartu ini merupakan sebuah inovasi berbasis digital yang merekam seluruh data hingga aktifitas para pendaki secara elektronik.

Menurut Pendamping Basecamp Bimawari, Andironicus (43), peluncuran Kartu Pintar Pendaki awalnya terinspirasi oleh visi misi Presiden Joko Widodo yang menginginkan adanya arus informasi yang serba cepat dan akurat dalan sistem transformasi industri 4.0.

Kartu Pintar di jalur pendakian Gunung Sumbing via Bimawari ini sendiri berfungsi sebagai perekam data karena di dalamnya berisi manifestasi informasi tentang para pendaki pengganti e-KTP.

“Selama ini kan pendaki yang hendak naik gunung biasanya menitipkan e-KTP mereka di petugas basecamp. Padahal itu sebenarnya tidak boleh karena e-KTP sifatnya harus melekat pada masing-masing personal. Jadi, kami menerbitkan Kartu Pintar Pendaki ini untuk merekam data diri para pendaki, khususnya jalur Gunung Sumbing via basecamp Bimawari di Desa Wonosari,” jelasnya, Senin (1/8/2022).

Untuk mekanisme kerjanya sendiri, lanjut Andi, para pendaki terlebih dahulu dapat melakukan booking secara online melalui aplikasi. Data yang mereka kirim nantinya akan terekam di sistem Kartu Pintar Pendaki. Isinya antara lain adalah nama, alamat, tergabung dalam rombongan apa, jalur pendakian mana yang ditempuh, hingga kapan pendakian akan dilakukan.

Selain memudahkan pendataan, pihak keluarga pendaki juga dapat sewaktu-waktu melakukan pengecekan secara komperhensif sejak mulai berangkat naik hingga turun gunung.
“Ini juga adalah inovasi pemberian layanan informasi pada pihak keluarga pendaki karena terkadang di gunung itu sinyalnya blank spot. Jadi sangat memudahkan,” imbuhnya.

Nardi (42), selaku Pengelola Basecamp Bimawari menambahkan, saat ini pihaknga baru mencetak sedikitnya 20 paks Kartu Pintar Pendaki dimana satu kartu dapat digunakan untuk saru rombongan.
Kartu ini juga sangat membantu proses pemantauan rombongan pendaki karena terdapat proses scanning di Pos Anggrek sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Sumbing.

“Jadi kita tahu betul data para pendaki yang naik. Sehingga saat turun juga jumlahnya harus sesuai saat naik. Ketua rombongan wajib bertanggung jawab atas seluruh personel pendaki via Bimawari,” tuturnya.
Lanjutnya, inovasi Kartu Pintar merupakan respon atas semakin melonjaknya jumlah pendaki Gunung Sumbing via

jalur ini. Dalam satu tahun saja terdapat sekitar 1.800 an pendaki yang berasal dari berbagai wilayah.
“Basecamp Bimawari sejak dibuka pada tahun 2021 terus menjadi favorit pendaki.

Selain memiliki fasilitas lengkap, di sini juga merupakan jalur pendakian dengan panorama alam yang cukup digandrungi keindahannya. Basecamp sendiri terletak di ketinggian 1.300 mdpl dan untuk sampai ke puncak Gunung Sumbing setinggi 3.371 mdpl dibutuhkan waktu sekitar 6 sampai 8 jam,” urainya.

Sementara itu, Supriyanto (47) salah seorang pendaki asal Magelang yang tergabung dalam komunitas bernama Pendaki Nafas Tua (Penat) mengklaim bahwa Kartu Pintar Pendaki ini adalah sebuah terobosan yang baru pertama kali dijumpai dan sangat bermanfaat bagi setiap rombongan yang hendak melakukan pendakian.

“Ini sangat bermanfaat karena kita bisa mengetahui secara lengkap data pendaki sejak mulai naik hingga turun gunung. Sepertinya baru kali ini kami menjumpai inovasi cerdas seperti ini,” akunya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: temanggung ekspres