Petani Tembakau di Temanggung Butuh Perhatian, Berharap Harga Membaik

Petani Tembakau di Temanggung Butuh Perhatian, Berharap Harga Membaik

RAWAT. Petani di Desa Petarangan Kecamatan Kledung sedang merawat tanaman tembakau diladangnya kemarin. (foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG - Menjelang panen raya tembakau 2022, petani tembakau di Kabupaten Temanggung berharap pemerintah setempat bisa berpihak kepada petani, sehingga harga tembakau pada bisa jauh lebih baik dari dua tahun terakhir ini.

Slamet (40) salah satu petani tembakau di Kecamatan Kledung menuturkan, nasib petani tembakau saat pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir ini tidak bagus, harga tembakau selalu dibawah biaya produksi.

Sehingga katanya, selama dua tahun terakhir ini, petani selalu menangung kerugian yang cukup besar. Padahal jika dilihat dari kualitas tembakau saat itu juga tidak kalah bagusnya dibanding tiga atau empat tahun lalu.

"Dua kali panen raya ini menjadi panen raya terburuk bagi petani tembakau, semoga saja tidak terulang lagi, covid-19 sudah berlalu," tuturnya kemarin.

Ia menyebutkan, selama dua kali panen raya itu, harga tembakau tertinggi di tingkat petani hanya kisaran Rp50.000, kalaupun ada yang Rp70.000 kapasitasnya tidak banyak. Bahkan terbanyak adalah dibawah Rp50.000.

"Biaya produksi tembakau itu jika dikalkulasikan minimal harus laku terjual Rp60.000 hingga Rp75.000, tergantung dari lahan dan perawatan, jika hanya dibeli dengan harga tersebut maka petani sudah dipastikan bangkrut,"jelasnya.

Senada juga diharapkan oleh Saripin (36) petani tembakau lainnya asal Kecamatan kledung. Tahun ini menjadi harapan besar bagi petani tembakau, jika harga jual tembakau tahun ini lebih baik maka setidaknya petani bisa menyicil hutang.

"Salah satu harapannya tinggal di panen raya tembakau saja,"katanya.

Ia berharap, kondisi cuaca bisa semakin terus membaik, sehingga kualitas tembakau saat panen raya juga bisa lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian harga tembakau akan mengikuti kualitasnya.

"Minimal tahun ini bisa laku terjual Rp75.000 untuk awal panen, di pertengahan hingga akhir panen bisa lebih dari Rp120.000 per kilogram, sebab dipertengahan hingga akhir panen kualitas tembakau akan semakin bagus,"katanya.

Terpisah Anggota Fraksi Partai kebangitan Bangsa Umi Tsuibah mengatakan, sebentar lagi akan memasuki panen tembakau tahun 2022, yang disambut dengan harap-harap cemas khususnya masyarakat petani tembakau karena sudah beberapa tahun tidak menguntungkan petani karena harga yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena cuaca yang tidak mendukung, naikya cukai yang berdampak menurunya penjualan rokok, dan juga masuknya tembakau impor.

IUa mengatakan, sesuai dengan arahan pabrikan petani disuruh menjaga kualitas dan pemurnian tembakau asli Temanggung, akan tetapi selama ini sebelum tembakau temanggung dipetik sudah ada ribuan ton tembakau  kering atau rajangan  yang masuk Temanggung yang dilakukan oleh orang-orang tertentu, hal ini yang menjadi faktor utama mengapa harga tembakau asli Temanggung tidak baik dan petani cenderung dirugikan.

Untuk itu FPKB meminta pemkab menentukan langkah terbaikdalam mengatasi persoalan ini, agar kedepan mutu , kualitas dan harga tembakau asli  bisa baik dan petani semangat kembali untuk menanam tembakau.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com