Grebeg Suran di Wonosobo, Baca Ikrar Kebangsaan Serta Doakan Polri
FKUB. Pemkab Wonosobo bersama dengan Forum komunikasi umat beragama (FKUB) kembali menggelar Grebeg Suran dan doa lintas iman (foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Badan Kesbangpol Wonosobo bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kembali menggelar Grebeg Suran dan Doa Lintas Iman di pendopo kabupaten. Pada acara tersebut dilakukan pembacaan ikrar kebangsaan serta dukungan kepada Polri untuk menyelesaikan masalah secara saintifik, transparan, obyektif dan berkeadilan.
“Grebeg suro tahun 2022 dan doa lintas agama ini digelar secara sederhana, namun tetap khidmat. Kita minta perlindungan, pertolongan, kekuatan iman, supaya pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat,” ungkap ketua FKUB Wonosobo, ZA Sukawi, kemarin.
Acara itu dihadiri jajaran forkopimda serta tokoh dari berbagai agama dan penghayat kepercayaan di Wonosobo. Menurutnya, grebeg suran dan doa lintas iman tahun 2022 merupakan kegiatan ke 8, namun karena pandemi belum berlalu, tidak ada kegiatan kirab.
“Kita harapkan ini menjadi momentum kita mengisi kegiatan yang lebih produktif, setelah dua tahun nyaris berhenti, kita lakukan bersama, sama. Kita mulai kerjakan dengan berbasis pada hasil yang akan mengembangkan ekonomi sehingga masyarakat sejahtera,” katanya.
Dijelaskan di Kabupaten Wonosobo angka stunting masing tinggi, kemiskinan ekstrim masih ada, dengan kerjasama semua pihak baik tokoh lintas agama dan masyarakat, akan mampu menyelesaikan.
“Kita butuh kebersamaan yang lebih kuat, kerja keras berorientasi pada hasil, sehingga perekonomian akan semakin membaik,” ucapnya.
Berkaitan dengan adanya dukungan kepada Polri dalam doa bersama, pihaknya menjelaskan bahwa, sebagaimana diketahui bahwa polisi sebagai simbol negara sipil dan negara demokratis, sehingga diharapkan mampu menyelesaikan persoalan secara transparan, obyektif, saintifik dan berkeadilan.
“Kita dukung Polri agar bisa menyelesaikan dengan cepat, sehingga kedepan akan lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo, menyatakan bahwa grebeg suran lintas agama merupakan cermin harmoni sosial di Wonosobo yang berbeda berbeda namun tetap harmonis, bentuk doa dan juga rasa syukur yang diaktualisasikan dalam kegiatan grebeg suran, setiap bulan suro, yang mengambil nilai nilai budaya masyarakat.
“Kita secara rutin menggelar, bahkan Pemkab Wonosobo sebelum pandemi menjadi kan acara tersebut salah satu even daerah, yang diharapkan menjadi pemantik agar orang diluar Wonosobo bisa melihat, apa itu grebeg suran lintas agama,” katanya.
Pihaknya berharap pada tahun depan, acara grebeg suran dan doa lintas agama bisa digelar secara lebih besar seperti pada tahun 2018 dan 2019. Dari sisi perencanaan kegiatan dan anggaran juga akan disusun secara lebih maksimal.
“Kita berterimakasih kepada masyarakat Wonosobo dalam menjaga kebersamaan. Saat ini tidak berdebat lagi kowe sopo, tapi kita sama, selama masih berbuat baik tidak melihat latar belakang agama suku dan ras. Ini merupakan bentuk perwujudan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai nilai pancasila, patriotisme dan nasionalisme,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com