BBPOM Semarang Berdayakan TP PKK Kabupaten Magelang Awasi Keamanan Pangan
STIKER. Penempelan stiker Pangan Aman Dari Bahan Berbahaya oleh Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin didampingi Kepala BBPOM Semarang, Dra Sandra MP Linthin, M.Kes, Apt.(foto : Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
MAGELANG , MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang serta Sanitarian Puskesmas mengawasi Keamanan Pangan serta Higiene Sanitasi sarana penjual mi dan bakso di sekitar Destinasi Super prioritas Borobudur, Kabupaten Magelang.
Daerah yang diawasi meliputi Kecamatan Borobudur, Mertoyudan, Salaman, Mungkid dan Muntilan. Sedang jenis pangan yang diawasi diantaranya mi bakso, mi jawa, bakwan kawi malang dan mi kopyok.
"Sejak Agustus kemarin, kami bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Magelang, monitoring dan mengambil sampel beberapa bahan pangan. Diantaranya, mi bakso, mi jawa, bakwan kawi malang dan mi kopyok. Salah satu tujuannya, untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan yang aman, sehat dan higienis," ucap Kepala BBPOM Semarang, Dra Sandra MP Linthin, M.Kes, Apt disela-sela penempelan stiker "Pangan Aman dari Bahan Berbahaya dan Sehat" di Borobudur, Jumat (14/10/2022).
Sandra mengatakan, selain Kabupaten Magelang, pihaknya juga melakukan hal yang sama di Kota Semarang.
"Kami pilih dua daerah ini, karena peredaran bahan pangan terutama mi cukup tinggi. Di sisi lain, khusus untuk Kabupaten Magelang, karena untuk menunjang sebagai daerah tujuan wisata super prioritas yang ditunjuk oleh pemerintah yakni Borobudur. Untuk keterlibatan PKK, karena kader mereka ada dimana-mana. Jadi lebih mudah kami berkoordinasi dan komunikasinya," terang Sandra.
Disampaikan Sandra, jika dari target 160 sampel mi yang diambil di lima kecamatan di Kabupaten Magelang tersebut, ada 163 sample yang didapatkan.
Dari sekian itu, ada 162 sampel yang layak konsumsi. Hanya ada 1 sampel yang masih butuh pendampingan karena masih menggunakan bahan berbahaya formalin dan boraks.
"Atas capaian ini, kami bersama TP PKK Kabupaten Magelang menempelkan stiker kepada warung-warung yang kami ambil samplenya dan dinyatakan tidak menjual bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap pedagang," jelas Sandra.
Disisi lain, soal Higiene Sanitasinya (HS) dari 160 sarana itu, ada 37 sarana yang masuk kategori belum memenuhi syarat Higiene Sanitasi. Kemudian ada 35 sarana yang masuk kategori HS Risiko Sedang serta dua sarana yang masuk kategori HS kurang memenuhi syarat.
"Terhadap dua yang masuk kategori tidak memenuhi syarat itu, kami akan dampingi agar bisa naik menjadi kategori Resiko Rendah," harap Sandra.
Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin, menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilakukan BBPOM Semarang tersebut. Hal ini bagus sebagai upaya preventif sekaligus promotif.
"Kami berterima kasih sudah diajak kerjasama. Kami juga akan terus meningkatkan ilmu pengetahuan kami bersama stakeholder, untuk membantu pemerintah utamanya dalam mengantisipasi peredaran bahan pangan yang berbahaya terhadap tubuh. Terakhir, kami minta kegiatan tidak sekedar formalitas dan fenomenal saja, tapi harus ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain," tutur Christanti.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com