Menikmati Blendrang Makanan Tradisional Asal Muntilan

Menikmati Blendrang Makanan Tradisional Asal Muntilan

KHAS. Romadhon pemilik warung bubur blendrang yang legendaris. foto: ika zahara/magelang ekspres--

KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Makanan tradisional blendrang menjadi warisan leluhur yang turun temurun yang dapat dinikmati hingga saat ini. Uniknya makanan ini tidak ditemukan di manapun terkecuali di Muntilan, Kabupaten Magelang.

Makanan berbahan dasar tepung gandum ini mempunyai cita rasa rempah-rempah yang begitu kuat dengan campuran kaldu ayam. 

Salah satu penjual bubur blendrang di Muntilan, Romadhon menjelaskan bubur blendrang ini dahulu menggunakan tempe dan tahu mungkin saat itu untuk tulang ayam atau tulang kambing masih langka dan mahal. Untuk menambah selera maka campuran bubur ini diubah dengan tulang ayam atau tulang kambing. 

Warung yang terletak di perkampungan tepatnya di Dusun Bintaro, Desa Gunungpring ini menjual blendrang hanya dengan harga Rp5.000 atau sesuai selera konsumen.

Romadhon mengaku tidak hanya masyarakat setempat, namun juga dari luar kota seperti Jogjakarta menyempatkan ke warungnya untuk menjajal bubur legendaris ini. 

"Biasanya anak kuliahan, UPN, UNY atau UMY sering pesen juga," tutur Romadhon saat ditemui di warung buburnya, Rabu 18 Oktober 2022.

Dalam sehari Romadhon mendapat keuntungan kurang lebih Rp100.000. Usaha yang telah dirintis bersama istrinya itu sudah berjalan 23 tahun.

Hingga saat ini ia belum ingin mengembangkan usahanya seperti membuka cabang di tempat lain. Ia ingin lebih fokus dengan keaslian asal makanan ini. 

"Belum ada rencana untuk ke situ, masih mau mempertahankan keaslian asal makanan ini, kita sudah tiga turunan dengan resep yang sama dan tempat yang sama," ujarnya. 

Romadhon dan istrinya berlangganan tulang (balungan) ayam dan kambing di Pasar Muntilan.

“Kalau nggak langganan pasti nggak dapet, dulu juga langganan di penjual sate. Kalau sekarang lagi agak sepi, karena musim hujan," imbuhnya. 

Walaupun tampilan dari bubur blendrang terlihat pucat, namun rasa gurih, pedas dan hangat aroma rempah-rempah hadir di setiap suapan. (mg1) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: