Komisi B Minta BUMD Kota Magelang Genjot PAD

Komisi B Minta BUMD Kota Magelang Genjot PAD

Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang, Kevin Mahesa(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - DPRD Kota Magelang meminta badan usaha milik daerah (BUMD) terus berinovasi agar mampu menggenjot pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi di tengah situasi perekonomian yang mulai pulih setelah dibelenggu pandemi Covid-19.

Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang, Kevin Mahesa mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 sedang mengganas saja, tahun lalu BUMD di Kota Magelang mampu menyumbangkan PAD hingga Rp200 miliar.

“Sekarang ini hingga kuartal keempat tahun 2022 sudah hampir menyentuh angka Rp300 miliar. Tentunya ini juga berkat kinerja pengawasan DPRD juga,” kata Kevin saat ditemui, Rabu, 19 Oktober 2022.

Pencapaian itu, kata Kevin, sebenarnya masih sangat bisa dinaikkan. Asalkan, BUMD di Kota Magelang menerapkan pelayanan prima kepada masyarakat. Termasuk juga melakukan efisiensi besar-besaran terhadap pengeluaran sekunder.

“Kami di dewan juga tidak keberatan bila ada BUMD-BUMD yang ingin menambah penyertaan modal, akan kami setujui sepanjang angka devidennya juga konsisten meningkat,” ujarnya.

Ia tak menampik kalau ada beberapa BUMD yang masih kesulitan mengatasi gejolak ekonomi saat ini. Terlebih bagi TKL Ecopark yang baru saja dibuka setelah pandemi benar-benar tidak memiliki pendapatan.

“TKL Ecopark terbuka dan sekarang sudah mulai stabil pendapatannya. Tapi pada saat pandemi lalu, punya utang hingga Rp7 miliar. Dan sekarang mulai pelunasan,” imbuhnya.

Dia juga meminta BUMD lain seperti PDAM untuk segera mengatasi solusi kebocoran air selama ini. Sebab, kebocoran air merupakan kendala terbesar sehingga membuat sumbangan PAD dari badan usaha ini stagnan selama bertahun-tahun.

Sementara itu, Anggota Komisi B lainnya, Waluyo menuturkan, BUMD adalah penyumbang terbesar PAD Kota Magelang. Karena itu, dia berharap agar BUMD semakin inovatif dan kreatif dalam menggenjot PAD di tahun-tahun yang akan datang.

“Beberapa BUMD sudah bagus, tapi ada yang memang harus digenjot lagi seperti PDAM, Percetakan, dan Perbengkelan. Dengan inovasi dan peningkatan layanan saya kira mudah untuk meningkatkan kepercayaan publik,” ujarnya.

Jangan sampai BUMD dicap hanya menginginkan penyertaan modal tanpa memberikan pemasukan layaknya sebuah perusahaan yang profit oriented. Waluyo meminta BUMD mampu mengelola modal yang diberikan sebelumnya sambil terus meningkatkan aset-aset dengan baik.

”BUMD harus profesional, harus bisa meningkatkan aset-nya. Bukan setiap tahun minta penyertaan modal. Apalagi modal itu hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak urgen,” imbuhnya.

Ia menegaskan, tolok ukur pemberian penyertaan modal dilakukan dalam penilaian sisi manajerial dan kemampuan BUMD yang bersangkutan. Di luar itu, BUMD diminta tak melakukan aksi-aksi konyol. (wid/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com