Bisnis Simpan Pinjam Koperasi Merah Putih di Kota Magelang Dianggap Lebih Rentan Risiko
Pemkot Magelang menggelar forum kontak bisnis dengan enam calon mitra Koperasi Merah Putih (KMP) di Aula Borobudur Golf, Kota Magelang, belum lama ini.-IST-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Absennya dana desa bagi kelurahan di Kota Magelang, membuat kondisi Koperasi Merah Putih (KMP) yang akan segera diresmikan rentan terhadap krisis likuiditas.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Magelang, Marjinugroho menilai, unit simpan pinjam bahkan punya risiko lebih besar dibanding unit usaha lain.
Hal ini dilatarbelakangi, karena wilayah perkotaan hanya memiliki kelurahan, yang selama ini tidak mendapat asupan dana desa dari APBN. Sementara, pengelolaan dana kelurahan hanya bersumber dari APBD Kota Magelang.
Menurutnya, dengan kekuatan APBD yang terbatas, akan sangat tidak relevan jika dijadikan jaminan KMP di masing-masing kelurahan.
Apalagi jumlah besaran dana yang akan dipinjamkan dari Himbara tiap KMP mencapai Rp5 miliar per tahun.
Marjinugroho yang juga mantan birokrat Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Magelang tersebut menambahkan, kondisi koperasi di wilayah kota jauh lebih rentan krisis jika tidak dipetakan secara tepat dan cermat.
"Kalau koperasi di desa masih bisa dibackup oleh Dana Desa, sementara kelurahan tidak punya mekanisme serupa. Jika terjadi gagal bayar, maka satu-satunya jalan adalah memakai APBD. Itu akan sangat membebani keuangan daerah," katanya, saat dihubungi, Sabtu 12 Juli 2025.
BACA JUGA:100 Persen Terbentuk, Koperasi Merah Putih di Kota Magelang Siap Dikukuhkan 12 Juli
Ia meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang agar lebih serius dalam melakukan pemetaan model bisnis koperasi.
Menurutnya, pemilihan jenis usaha seharusnya disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah dan karakter masyarakat kota.
Dirinya lebih mendorong agar koperasi di Kota Magelang diarahkan untuk fokus pada sektor jasa yang dinilai lebih adaptif.
BACA JUGA:Kota Magelang Siapkan 17 Koperasi Merah Putih, Bisnis Disesuaikan Potensi Kelurahan
"Kalau bisa hindari ekspansi unit simpan pinjam yang terlalu agresif tanpa pendampingan kuat. Justru sektor jasa atau energi yang berbasis kebutuhan lokal bisa menjadi landasan ekonomi koperasi karena lebih stabil," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres