Cegah Anemia, Puluhan Siswi SMP di Magelang Minum Tablet Tambah Darah Serempak

Cegah Anemia, Puluhan Siswi SMP di Magelang Minum Tablet Tambah Darah Serempak

KAMPANYE TABLET. Untuk mencegah anemia, Dinkes Kota Magelang menggelar kampanye minum tablet tambah darah kepada kalangan remaja SMP belum lama ini.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES. DISWAY. ID - Puluhan siswi mengikuti gerakan minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan di halaman SMP Negeri 1 Magelang, Jumat 21 Oktober 2022 lalu.
Gerakan ini sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri di Kota Magelang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Istikomah menjelaskan, Pemkot Magelang telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh jajaran instansi pendidikan dan kesehatan di wilayah ini tentang gerakan minum TTD bersama remaja putri di SMP/MTs yang bertujuan untuk mencegah anemia.
Minum TTD, kata dia, bermanfaat untuk meningkatkan cadangan zat besi bagi remaja putri sebagai bekal dalam mempersiapkan generasi penerus yang sehat, cerdas, berkualitas, dan produktif.

"Gerakan minum TTD sudah ada sejak lama oleh pemerintah, tapi kepatuhan untuk minum tidak terlalu tinggi maka sekarang harus dikampanyekan lagi. Minum TTD sesuai dosis suplementasi, sebaiknya seminggu sekali," kata dr Istikomah di sela-sela kegiatan.

Di wilayah Kota Magelang, TTD diberikan 1 kali seminggu sebanyak 1 tablet khusus untuk remaja putri di SMP/MTs sederajat, pondok pesantren, yang dilakukan oleh guru UKS dibantu oleh perwakilan siswi/kader.

"Akan ada pengisian kartu pemantauan minum TTD. Kita juga monitor terus, di setiap akhir bulan, nantinya guru UKS/madrasah/pengelola pondok dapat melaporkan kegiatanan minum TTD ini guna dievaluasi," ungkapnya.
Ditambahkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Magelang, Nasrudin bahwa anemia merupakan salah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai lanjut usia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan hasil anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Hal berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesi menderita anemia.

Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi TTD.
Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12-18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

"Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD," ungkap Nasrudin.

Adapun Kegiatan Aksi Bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu, Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik, serta Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.

Sebagai infomasi, acara tersebut juga dalam rangka Kampanye Aksi Bergizi dan Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) Kota Magelang tahun 2022.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas SMPN 1 Kota Magelang dan perwakilan guru UKS SMP dan SMA se-Kota Magelang serta perwakilan remaja putri pengurus PMR SMP dan SMA se-Kota Magelang.

"Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan status Kesehatan anak usia sekolah dan remaja, sehingga terwujud generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, berkualitas dan produktif," imbuhnya.

Turut hadir pada cara itu, Bunda Sanitasi Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz. Niken mengatakan, kegiatan menjadi awal pencegahan anemia pada remaja putri dan membudayakan cuci tangan pakai sabun sejak dini di Kota Magelang.

"Sedari dini kita tanamkan mindset kepada anak-anak untuk menjaga kebersihan, dengan cuci tangan pakai sabun. Kemudian, SMP adalah transisi anak ke remaja, terutama remaja putri, harapannya ada kepedulian karena mereka sudah mulai baligh, menstruasi, sebagian mereka kekurangan darah karena pola hidup kurang sehat dan sebagainya," katanya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com