Siswa SMK Ini Ciptakan Pelontar Shuttlecock, Kini Siap Wakili Indonesia di Ajang Internasional

 Siswa SMK Ini Ciptakan Pelontar Shuttlecock, Kini Siap Wakili Indonesia di Ajang Internasional

JUARA. Syafrizal Nashirul Huda (tengah) saat berfoto bersama dengan kepala sekolah dan guru pembimbing.(foto : Lukman Hakim/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Seorang siswa SMK Negeri 1 Purworejo berhasil menciptakan mesin pelontar shuttlecock. Mesin ciptaan Syafrizal Nashirul Huda, siswa kelas XII Teknik Pemesinan berhasil mengantarkannya meraih juara 1 pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional tahun 2022 untuk bidang lomba Prototipe Modelling.

Pada LKS tingkat nasional tersebut, Syafrizal mewakili Provinsi Jateng pada LKS yang dilakukan secara daring menggunakan virtual zoom. Namun demikian, produk mesin bikinannya tetap dikirim dan dilakukan penilaian secara langsung.

Kepala SMKN 1 Purworejo, Dra Indriati Agung Rahayu MPd didampingi Firman Hidayat SPd selaku pembimbing LKS menjelaskan bahwa pelaksanaan lomba terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama tanggal 10-13 Oktober 2022 dan gelombang kedua 26-28 Oktober 2022.

"Syafrizal sendiri ikut di gelombang pertama, karena prototipe modelling menghasilkan suatu produk dan produk dikirim langsung ke tempat penilaian sehingga membutuhkan waktu," terangnya, Selasa (1/11).

Sementara itu, Firman selaku guru pembimbing menambahkan, dengan prestasi ini Syafrizal yang tinggal di Manggisan, RT 03 RW 02, Kelurahan Cangkreplor, Purworejo, dan merupakan putra pasangan Teguh Suprihatin-Dwi Setiowati, kedepannya diproyeksikan menjadi atlet untuk mewakili Indonesia di tingkat dunia.

“Untuk bidang Prototipe Modelling merupakan bagian dari persiapan untuk menyiapkan atlet maju ke WSC (World Skill Competition). Karena bidang ini ada di tingkat dunia,” ujar Firman.

Untuk maju ke tingkat dunia, kata Firman, harus bergabung terlebih dahulu di AKTI (Akademi Komunitas Toyota Indonesia) dikarenakan pusat training centernya ada di AKTI. Siswa harus lolos seleksi masuk AKTI terlebih dahulu, baru mengikuti pelatihan nasional untuk maju ke WSC.

"Untuk even terdekat di WSC 2023 di Beijing, Cina,” ungkap Firman.
Disampaikan pula oleh Firman, SMKN 1 Purworejo sudah maju ke WSC mulai tahun 2017 di Abu Dhabi, 2019 di Kazan Rusia, dan 2021 belum dilaksanakan karena pandemi.

Dia berharap, tentunya Fahrizal dapat melanjutkan langkahnya ke tingkat dunia dan bisa melanjutkan tradisi prestasi di SMKN 1 Purworejo. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk adik-adik tingkat di masa mendatang.
“Selama pelaksanaan lomba kemarin kendala hampir tidak ada. Karena dari segi sarana dan fasilitas dipenuhi sekolah, sehingga siswa kami dapat melakukan latihan dengan maksimal,” pungkas Firman. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com