Ingin Mengenal Lebih Dalam tentang Candi Borobudur? Semua Tersedia Lengkap di Perpustakaan BKB

Ingin Mengenal Lebih Dalam tentang Candi Borobudur? Semua Tersedia Lengkap di Perpustakaan BKB

TERSUSUN.Pustakawan Siti Yuanisa saat menunjukkan beberapa koleksi buku sejarah Candi Borobudur di Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur. (Foto : ikazahara/magelangekspres)-Perpustakaan Balai Konservasi Borobudur (BKB)-magelang ekspres

KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Balai Konservasi Borobudur (BKB) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di bidang konservasi  dan pelestarian Candi Borobudur. BKB juga memfasilitasi adanya perpustakaan yang dapat membantu menjelaskan terkait cagar budaya yang ada di Indonesia yang beralamat di Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kabupaten Magelang atau bersebalahan dengan pintu 7 Candi Borobudur.

Koleksi dari Perpustakaan Khusus BKB lebih mendominasi buku-buku arkeologi. Sedangkan untuk koleksi buku umum masih dijumpai namun terbatas tak sebanyak buku arkeologi,  karena latar belakang perpustakaan ini adalah konservasi. Terdapat juga koleksi penelitian yang dilakukan beberapa ilmuwan, laporan kajian ilmiah hingga tugas akhir mahasiswa yang meniliti terkait cagar budaya. Tentunya keseluruhan mengenai Candi Borobudur dari sejarah hingga sistem perawatannya dapat ditemukan di perpustakaan ini.

Perpustakaan ini merupakan jenis perpustakaan khusus, namun pengunjung terbuka untuk umum. Tidak seperti perpustakaan pada umumnya, buku di perpustakaan BKB hanya dapat dibaca di tempat tidak digunakan untuk peminjaman. Hanya karyawan BKB saja yang dapat meminjam koleksi buku di BKB, karena untuk kepentingan penelitian.

Setiap hari jumlah pengunjung  memang tidak sebanyak perpustakaan lainnya, paling banyak pengunjung hanya mencapai  25 orang. Karena memang pengunjung perpustakaan BKB untuk kepenitingan studi ilmiah ataupun penilitian. Pengunjung biasanya adalah mahasiswa yang sedang melakukan observasi atau untuk bahan tugas akhirnya. Tak jarang peneliti dari berbagai penjuru daerah menghabiskan harinya di perpustakaan untuk referensi penulisan buku atau suatu karya ilmiah.

Terbitan dari BKB sendiri juga memenuhi rak koleksi, salah satunya yaitu berjudul  Merekam Jejak Masa Lalu Cagar Budaya Dalam Perspektif 3D. Terbitan dari BKB tidak boleh diperjualbelikan secara umum, biasanya terbitan BKB dijadikan souvenir para tamu dan di digitalkan.

Tidak ada peraturan khusus untuk mengunjungi perpustakaan BKB, hanya dengan mengisi buku pengunjung lalu dapat langsung memilih buku yang akan dibaca, karena memang penyusunan buku juga sesuai tahun penerbitan maka dapat dibantu oleh pustakawan untuk pencarian buku. Pengunjung juga tidak dipungut biaya untuk berkunjung menikmati sejarah-sejarah Candi Borobudur hingga sejarah Indonesia. Perpustakaan BKB juga menjalin kerja sama dengan perpustakaan khusus lainnya untuk kelengkapan sumber baca pengunjung.

 “Kalau ada pengunjung tapi buku yang diminta tidak terkoleksi disini ya kita membantu dengan Union Catalog, ini adalah gabungan perpustakaan khusus di Indonesia. Nanti kita merekomendasikan  untuk mengunjungi perpustakaan yang mengoleksi buku tersebut. Sebaliknya perpustakaan khusus yang lain juga merekomendasikan pengunjungnya untuk kesini , jadi kita kerjasama terkait informasi koleksi buku. Biasanya kita sama UPT Yogyakarta yang, penting saling komunikasi antar pustakawan saja,” tutur Pamong Budaya dan juga sekaligus pustakawan Perpustakaan Khusus BKB, Siti Yuanisa.

Sayangnya SDM untuk perpustakaan disini masih minim. Hanya terdapat  1 pegawai saja. Nisa merasa untuk menjadi pustakawan, ia membutuhkan rekan kerja untuk keberlangsungan  segala kegiatan yang berlangsung di perpustakaan BKB.

“Kalau saya sedang ada tugas di luar ya keteter, kan tidak semua tahu posisi buku itu dimana. Hal seperti ini juga ada ilmu khusus. Kita juga pernah mengusulkan untuk menambah pegawai,  tapi ternyata oleh pusat juga tidak di terima,” imbuhnya saat ditemui di Perpustakaan Khusus BKB, Kamis, 3 November 2022.

Suasana perpustakaan BKB memang sangat kental dengan sejarah, disamping ruangan ini juga terdapat bangunan kecil yang menyerupai candi. Ruangan ini cukup mungil untuk porsi perpustakaan. Letaknya pun berada di pojok belakang BKB. Jika diberi kesempatan, Nisa menginginkan untuk perluasan ruang dan penambahan tenaga pustakawan.

“Sebenarnya saya itu banyak sekali angan-angan untuk perpustakaan ini, tapi kembali lagi saya hanya sendiri di perpustakaan ini setidaknya ada rekan untuk berfikir bersama. Supaya perpustakaan juga lebih nyaman,” katanya. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres