Lagi, Puluhan Warga Protes Pengelolaan Candi Borobudur Magelang

TOLAK. Sejumlah massa menuntut pengelolaan Candi Borobudur yang tidak pro terhadap kepentingan masyarakat, kemarin.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.ID - Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Borobudur Bangkit (FMBB) menyampaikan Sapta Dharma atau tujuh tuntutan prioritas terkait pengelolaan kawasan wisata Candi Borobudur.
Pantauan Magelang Ekspres di lapangan, aksi tersebut digelar di Jalan Pramudyawardani, depan kompleks Candi Borobudur, Minggu 2 Februari 2025 sejak pukul 09.00 WIB.
Ketua Forum Masyarakat Borobudur Bangkit (FMBB) Puguh Tri Warsono mengatakan, aksi digelar sebagai wujud penyampaian aspirasi, keresahan, dan keprihatinan yang mendalam terkait penataan kawasan wisata yang dinilai merugikan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Massa Tuntut Wisatawan Naik ke Candi Borobudur Magelang Tak Dibatasi
"Peningkatan pembangunan infrastruktur yang luar biasa di kawasan Borobudur akan menjadi sia-sia dan saat ini tidak dapat meningkatkan kesejahteraan warga," tutur Puguh.
Oleh sebab itu, ia bersama FMBB mengusung 7 Sapta Dharma yang berisi satu, menuntut pembukaan penutupan pintu 1, 2 dan seterusnya di Candi Borobudur untuk pengunjung.
Hal itu agar perputaran ekonomi di kawasan Ngaran 1, 2 Jalan Medang Kamulan, Jalan Badrawati, Jalan Balaputradewa dan sekitarnya hidup kembali.
BACA JUGA:Semakin Berumur, Kondisi Candi Borobudur Terus Dievaluasi
Kedua, lanjut dia, tidak lakunya dagangan yang dijual Pedagang Pasar Kujon sehingga menimbulkan kemiskinan baru.
Tidak hanya itu juga terkadang menimbulkan konflik antar pedagang.
Ada pula problem sosial lainnya memerlukan dukungan Voucher Pembelanjaan yang dibundel atau include dengan penjualan Tiket Candi Borobudur.
BACA JUGA:Aksi Barongsari Hibur Pengunjung Candi Borobudur Magelang di Hari Imlek
Ketiga, Penolakan Pembukaan restoran Prana Borobudur di zona 2 yang menjual, makanan, souvenir, dan oleh-oleh yang mengingkari Kesepakatan Bersama dan menjadikan Pasar Seni Kujon Sepi dan semakin tidak laku.
"Keempat, kami ingin pemenuhan hak pedagang Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB) yang sampai saat ini belum mendapat kios untuk berdagang di kawasan Candi Borobudur," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres