Seminar Nasional Pendidikan INISNU Temanggung: Usia Transisi Rentan Pengaruh Paham Radikalisme

Seminar Nasional Pendidikan INISNU Temanggung: Usia Transisi Rentan Pengaruh Paham Radikalisme

SEMINAR. Sejumlah narasumber sedang memberikan materi saat seminar Nasional Pendidikan Anti Radikalisme di Kampus INISNU Temanggung kemarin.(Foto:Setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pencegahan paham radikalisme dan terorisme khususnya pada lingkungan perguruan tinggi sangat penting. Karena usia mahasiswa sangat rentan dengan pengaruh-pengaruh paham dari luar.

Hal tersebut disampaikan oleh KBO Sat Intelkam Polres Temanggung IPTU Muh Yasin SH saat menjadi pemateri dalam seminar Nasional Pendidikan Anti Radikalisme di Kampus INISNU Temanggung, kemarin.

Ia mengatakan, sisi lain mahasiswa memiliki kebebasan dan usia transisi antara masa remaja menuju usia dewasa.

"Di masa-masa transisi seperti ini memang harus diisi dengan hal-hal yang positif dan tidak mudah terpengaruh dengan dunia luar, harus bisa menjaga diri juga," pintanya.

Dikatakan, pencegahan paham radikalisme di perguruan tinggi juga berkaitan dengan misi organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Sehingga ke depan diharapkan bisa mencetak generasi penerus yang berkualitas, dan berideologi Pancasila.

Dikatakan, tanggung jawab dalam menanggulangi radikalisme yang bercirikan terorisme harus dilakukan bersama-sama dengan seluruh lembaga pendidikan, mulai dari jenjang terendah sampai pendidikan tinggi, serta bersama-sama bersinergi dengan berbagai kelompok masyarakat.

"Tanggung jawab ini bukan hanya dari aparat keamanan atau pemerintah saja, melainkan secara bersama sehingga upaya memberantas paham radikalisme di bumi pertiwi ini bisa benar-benar terwujud," tukasnya.

Rektor INISNU Temanggung Dr H Muh Baehaqi MM menambahkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh kalangan mahasiswa, dalam rangka menangkal pengaruh paham dan ajaran radikal.

Dial antaranya lanjut Baehaqi, menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI.

"Di tingkat mahasiswa sudah dilakukan sejak mahasiswa akan masuk ke kampus, pembekalan wawasan kebangsaan hingga penanaman nasionalisme sudah dilakukan," katanya.

Selain itu lanjutnya, memperkaya wawasan keagamaan yang moderat, terbuka dan toleran. Bentengi keyakinan diri dengan selalu waspada terhadap provokasi.

"Peran agama juga tidak kalah penting, justru bisa menjadi yang utama, karena di dalam ilmu agama pun juga tidak mengajarkan hal-hal negatif bahkan sampai ke radikalisme," tutupnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com