Cegah Konflik Sosial dan Radikalisme, Perkuat Kearifan Lokal dan Pengembangan UEP

Cegah Konflik Sosial dan Radikalisme, Perkuat Kearifan Lokal dan Pengembangan UEP

KOORDINASI. Rapat koordinasi dan penyerahan bantuan alat bagi kelompok seni qasidah sadifa Dusun Sontonayan Desa Kapencar Kecamatan Kertek.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Radikalisme yang menguat dalam sebuah komunitas bangsa berpotensi menghadirkan risiko negara gagal. Maka, semua elemen masyarakat harus bertekad tidak memberi ruang bagi proses bertumbuh dan menguatnya radikalisme. Memperkokoh kembali kearifan lokal yang luhur akan memampukan bangsa menangkal radikalisme.

Suka tidak suka, patut diakui bahwa penyebaran paham radikalisme belum terhenti. Mayoritas warga memang menolak paham ini. Namun, mereka yang menerima paham ini sudah terlanjur eksis, dan menyebar di berbagai lingkungan kehidupan masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Sosial RI, memberikan bantuan sebagai upaya pencegahan konflik sosial dan penyebaran paham radikalisme dan terorisme serta penguatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Untuk Kabupaten Wonosobo, salah satu penerima bantuan tersebut adalah kelompok kesenian musik Qasidah Sadifa Dusun Sontonayan Kapencar Kertek. Bantuan dari Kemensos berupa pengadaan alat musik dan kostum, bantuan alat jahit serta bantuan biaya operasional.

Ketua Kelompok Kesenian Musik  Qosidah Sadifa Desa Kapencar Kecamatan Kertek, Sabar Roso mengatakan, bahwa dengan adanya bantuan ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan nilai-nilai kearifan lokal dan adat budaya yang dapat dijadikan sebagai sarana mempererat tali silaturahmi yang terlihat mulai memudar.

“Program penguatan kearifan lokal yang dikemas dalam bentuk pelestarian seni budaya dan penguatan ekonomi produktif diharap nanti dapat meningkatkan peran kearifan lokal dalam pencegahan konflik sosial dan penyebaran paham radikalisme dan terorisme,” jelasnya.

Menurutnya, Desa Kapencar Kecamatan Kertek merupakan desa di Kabupaten Wonosobo yang  memiliki heterogenitas sosial, kelompok dan golongan, selain menjadi potensi  dan sumber daya social juga berpotensi munculnya masalah atau konflik.

“Modal sosial yang tumbuh di masyarakat harus diperkuat dan dikembangkan, grup atau kelompok kesenian Qasidah Sadifa berupaya menjadikan kearifan lokal menjadi kekuatan yang strategis dalam mewujudkan keharmonisan dan keserasian sosial,” katanya.

Ha ini, juga sekaligus untuk memelihara keutuhan dan perdamaian secara berkelanjutan di lingkungan masyarakat Kabupaten Wonosobo. Banyak masalah yang memicu konflik, seperti penyebaran paham radikalisme, perkelahian, judi dan sebagainya.

“Untuk itu, dengan adanya program penguatan kearifan lokal ini, dapat menghilangkan potensi konflik di kawasan kaki Gunung Sindoro-Sumbing  itu,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com