Vibes Bali Food Hadir di Hotel Atria Magelang

Vibes Bali Food Hadir di Hotel Atria Magelang

KHAS BALI. Hotel Atria Magelang menyediakan menu hidangan di restorannya lengkap dengan 35 jenis masakan khas Bali, sebagai dukungan G20 di Bali.(foto : larasati putri/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKPRES.DISWAY.ID - Hotel Atria Magelang terinspirasi setelah Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi G20 yang akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Sebagai bentuk dukungan dan kebanggaan, hotel yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Magelang itu menghadirkan sajian makanan tradisional Bali selama sebulan penuh.

General Manager Hotel Atria Magelang, Chandra Irawan mengatakan, sajian makanan khas Pulau Dewata ini bisa dinikmati setiap Kamis hingga Sabtu.

“Inspirasinya dari penunjukkan Indonesia yang diakui sebagai negara terindah untuk pariwisata dan Bali sebagai pulau terindah versi Forbes,” kata Chandra kepada wartawan pada Selasa, 15 November 2022.

Menurut Chandra, konsep tersebut dirasa paling kompatibel untuk diselenggarakan di area Hotel Atria Magelang. Apalagi cita rasa masakan Bali punya karakteristik unik dan sensasional memberikan pengalaman baru bagi seluruh tamu Atria Hotel.

“Cita rasa Bali memang unik, arah rasa makanannya agak pedas dan kencur sebagai rempah yang dominan,” tambah Chandra.

Mengusung konsep All You Can Eat, para tamu bisa menikmati 35 varian makanan khas Bali dengan biaya sebesar Rp98.000 per orang.

“Jenis masakannya adalah Ayam Betutu, tetapi banyak makanan lain yang enak dan patut dicoba seperti Sate Lilit, Plencing, dan lainnya,” sebut Chandra.

Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup disajikan oleh koki andalan Hotel Atria. Tidak hanya itu, suasana hotel juga disulap dengan pernak-pernik khas Bali. Bahkan, karyawan Atria Hotel juga mengenakan busana khas Bali.

“Mudah-mudahan ini bisa mengangkat khasanah Bali di Hotel Atria Magelang. Termasuk karyawan disini akan memakai pakaian adat Bali yaitu pakai sarung,” tuturnya.

Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk pelestarian budaya. Sebab, budaya Bali sedari dulu memang potensi yang bisa dijual sampai saat ini dan terus terjaga dengan baik.

“Semoga Bali Food Festival akan konsisten digelar, dan bisa dilanjutkan dengan festival makanan daerah lain,” tegas Chandra. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com