5 Tempat Wisata Gratis di Magelang, Cek Jam Bukanya

 5 Tempat Wisata Gratis di Magelang, Cek Jam Bukanya

Alun Alun Kota Magelang--


--


Museum Abdul Djalil

Museum Abdul Djalil, yang berada di komplek Akademi Militer (Akmil) Magelang tepatnya Jalan Gatot Soebroto, Jurangombo Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah 56123. Tak hanya sekedar mengetahui dunia militer tapi kita bisa belajar sejarah dari benda-benda koleksi yang tersimpan di museum tersebut.

Yang menarik dan menyita perhatian pengunjung adalah koleksi senjata cukup lengkap yang tersimpan di ruang senjata. Ada aturan khusus yang harus ditaati oleh pengunjung, yakni dilarang keras membawa kamera dalam bentuk apa pun termasuk kamera yang terdapat pada handphone. Khusus wisatawan asing dilarang masuk ruang senjata demi kepentingan nasional. Namun mereka tetap bisa mengunjungi ruangan lain. Kalau Anda warga negara Indonesia, Anda tetap bisa masuk ke ruang senjata tapi dilarang mengambil gambar dengan kamera atau handpohone. Namun bisa melihat koleksi senjata dan merekam dalam ingatan.


--

Menurut keterangan petugas museum, di ruang senjata memang tidak diperbolehkan memotret karena dihawatirkan akan terpublikasi dan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Di ruang senjata ini, terdapat sebanyak 400 jenis senjata, baik pistol dan senjata laras panjang berbagai ukuran dan karakternya, serta artileri. Senjata-senjata tersebut bukan hanya senjata yang biasa dipakai oleh tentara, namun juga terdapat senjata yang biasa digunakan oleh personel kepolisian. Termasuk sejumlah senjata yang digunakan oleh para anggota PKI dalam tragedi G 30 S/PKI. Bahkan di museum ini juga terdapat dua senjata pistol emas. Pistol emas tersebut salah satunya adalah sumbangan dari Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (mantan Wapres RI) yang merupakan pistol yang digunakan untuk memberangus PKI. Sedangkan pistol emas kedua adalah sumbangan dari Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu (mantan Kepala Staf TNI AD).

Selain ruang senjata, museum yang memiliki dua lantai dengan luas bangunan sekitar 980 meter persegi ini, juga menyimpan sejumlah ruang, antara lain ruang auditorium yang menampilkan film pendek sejarah berdirinya Akmil Magelang. Kemudian ruang pra-Akademi Militer Nasional (AMN), ruang AMN, ruang AKABRI, ruang Akmil dan ruang batik taruna yang berisi foto alumni berprestasi. Juga ditambah taman meriam yang berada di komplek luar gedung museum. Di ruang yang lain, yakni ruang batik taruna terdapat foto-foto alumni yang berprestasi, baik di bidang kemiliteran maupun di bidang pemerintahan. Tentunya, foto Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan alumni terbaik AKABRI/Akmil tahun 1973 juga terpasang cukup spesial di ruang ini. Untuk menghormati dan mengenang para taruna yang wafat, di museum ini juga terdapat foto-foto taruna yang telah gugur di medan tempur saat dikirim ke Timor Timur maupun ke Aceh.

Museum ini didirikan pada tahun 1964 dengan nama Museum Dharma Bhakti Taruna, kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi Museum Taruna Abdul Djalil. Nama Abdul Djalil sendiri, adalah nama seorang alumni Akmil Yogyakarta yang telah gugur di medan perang saat berlangsungnya agresi militer kedua. Dia memiliki dedikasi yang luar biasa, juga memiliki keahlian di bidang seni, sastra, musik, dan lain-lain. Jam buka setiap hari kerja pukul 08.00 s.d 15.00 khusus hari Sabtu dan Minggu sesuai perjanjian. (*)


--
--

Museum BPK RI

Museum BPK RI berada di sayap kiri gedung Kantor Karesidenan Kedu di Kota Magelang. Tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro No. 1, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah berbeda dengan museum yang lain. Museum BPK RI kini memiliki fasilitas berteknologi modern.

Tata ruang hingga dekorasi dikemas dengan teknologi milineal, termasuk foto-foto dan gambar penunjang pun ditata cukup apik. Semua menggunakan peralatan canggih hanya dengan memencet tombol yang dioperasikan oleh operator, pengunjung bisa menikmati beraneka macam benda atau aksesoris yang tersedia di museum tersebut. Pengunjung juga memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk berfoto selfie maupun menjawab pertanyaan dari game yang tersedia. Sebuah game yang menyenangkan dan untuk mengasah otak para pengunjung yang memakainya, game ini seperti augmented reality and virtual reality.

Semua dikemas secara secara apik dan modern sehingga tak membuat pengunjung bosan berada di sejumlah ruang yang tersedia. Sehingga museum ini patut untuk dikunjungi sebagai media pembelajaran sejarah utamanya para generasi muda Museum BPK RI memiliki banyak ruangan yang siap dikunjungi sebagai wahana belajar sejarah tentang keberadaan BPK di Indonesia. Pengunjung sekaligus bisa belajar tentang masa lalu, perkembangan peradaban manusia, perjuangan zaman kemerdekaan hingga perjalanan pemerintahan dengan segala seluk-beluknya. Jam operasional Museum BPK RI buka setiap hari pukul 09.00-15.00 WIB. (*)


--


Museum Bumi Putra 1912

Museum Bumiputera 1912 berada di Jenderal A.Yani No.21 Magelang sangat mudah untuk dicari. Ini adalah museum asuransi satu-satunya yang ada di Indonesia. Koleksi museum begitu lengkap, yang menggambarkan sejarah industri perasuransian di Indonesia. Gambar-gambar setiap kantor Bumiputera 1912 dari pusat sampai cabang-cabangnya ada di museum itu. Berbagai koleksi unik lainnya masih tersimpan rapi, seperti dokumen lama sejak 1912, uang kertas 1940-an sampai 1960-an. Serta peralatan kantor sederhana yang digunakan pada masa itu. Di antaranya mesin cetak kuitansi, mesin ketik, timbangan, buku, majalah, dan laporan keuangan. Beraneka macam jenis uang kertas yang digunakan masyarakat Indonesia zaman sebelum kemerdekaan, sampai merdeka menambah kelengkapan koleksi museum.
Seperti uang gulden 1943, seri gulden NICA 1943-1948. Ada juga uang RI-gerilya 1947-1949, dan Oeang Republik Indonesia (ORI), sampai mata uang rupiah pada saat ini.

Museum ini dibangun dengan gaya bangunan khas Jawa Tengah. Diresmikan oleh Walikota Magelang Drs. A. Bagus Panutan pada 20 Mei 1985, bertepatan dengan peringatan hari Kebankitan Nasional dengan maksud melestarikan gagasan, cita-cita luhur dan karya pendiri AJB Bumiputera oleh tiga orang guru yang mengaja di Magelang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres