Ratusan Warga di Kecamatan Bener Purworejo Tuntut CSR Pelaksana Proyek Bendungan

Ratusan Warga di Kecamatan Bener Purworejo Tuntut CSR Pelaksana Proyek Bendungan

AUDIENSI. Warga Desa Guntur saat beraudiensi dengan PT Pelaksana PSN Bendungan Bener yang difasilitasi oleh pemerintah desa setempat. (foto : Lukman Hakim/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com

PURWOREJO,  MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Ratusan warga Desa Guntur Kecamatan Bener Purworejo menggeruduk kantor desa setempat, Senin 5 Desember 2022.

Kedatangan warga tersebut untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada PT pelaksana PSN Bendungan Bener dan BBWSO Jogjakarta.

Dalam orasinya warga mengeluhkan adanya dampak kerusakan lingkungan akibat proyek Bendungan Bener. Selain itu, warga juga menagih CSR kepada pelaksana proyek yaitu untuk perbaikan jalan desa.

Warga itu datang dengan membawa sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan aspirasi yang akan disampaikan. Kedatangan warga itupun diterima oleh PT pelaksana proyek Bendung Bener, yaitu PT Brantas, PT Adi Karya, PT Waskita Karya, dan PT PP serta BBWSO Yogyakarta yang telah hadir sesuai permintaan undangan warga.

Dengan difasilitasi oleh Pemdes Guntur, mereka kemudian melakukan dialog dan mediasi di balai desa setempat.

Sebelum mendatangi balai desa, warga sempat mendatangi lokasi pembangunan proyek untuk melihat secara langsung dampak yang terjadi di lapangan dan meminta para pekerja untuk menghentikan pekerjaan sebagai bentuk protes warga akibat dampak yang ditimbulkan.

Warga Desa Guntur, Ngadat Aswojo, bersama tokoh pemuda Desa Guntur, Dian dan Kasi Pemerintahan Desa Guntur, Tumin, saat ditemui mengatakan, kedatangan warga ke balai desa guna menyampaikan tuntutan kepada PT pelaksana proyek dan BBWSO Yogyakarta.

"Ada sejumlah tuntutan aspirasi yang kita sampaikan ke PT pelaksana proyek dan BBWSO yaitu tentang CSR, lalu normalisasi sungai, kebutuhan air bersih," katanya.

Dijelaskan, dalam pekerjaan proyek itu terdapat pembuangan sendimen tanah yang menyebabkan pendangkalan terhadap sungai. Akibat pendangkalan itu aliran air yang deras terlebih di saat hujan deras, mengakibatkan tergerusnya tanah warga.

Tak hanya itu sendimen tanah juga membuat saluran irigasi menjadi keruh dan air tidak bisa dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan air rumah tangga.

"Hari ini kita sampaikan ke PT pelaksana proyek dan BBWSO Yogyakarta yang punya hajat untuk mengembalikan atau menormalisasi sungai Bogowonto. Warga Desa Guntur juga minta CSR untuk direalisasikan karena sudah mengajukan proposal sejak lama, namun belum ada tanggapan," jelasnya.
Disampaikan, terkait irigasi, warga bersama Pemdes telah berupaya dengan cara menyurati BBWSO, namun hingga kini juga belum ada tanggapan.

Untuk CSR, warga bersama pemdes meminta ada perbaikan jalan desa yaitu jalan penghubung Dusun Krandon (Desa Guntur) dengan Desa Redin.
"Lalu untuk air bersih khususnya untuk Dusun Kalipancer dan Dusun Krajan masih kekurangan air bersih. Dulu ada mata airnya jernih sekarang dengan adanya proyek menjadi keruh. Intinya tuntutan warga sebisa mungkin dari BBWSO untuk merealisasikan," tambahnya.

Warga berharap aspirasinya itu bisa direalisasikan oleh PT pelaksana proyek dan BBWSO Yogyakarta. Warga juga meminta adanya penghentian sementara pekerjaan proyek hingga permintaan warga bisa direalisasikan.

Sementara itu, pihak BBWSO dan PT pelaksana proyek yang menerima warga menanggapi aspirasi warga dengan baik. Sejumlah permintaan warga diterima dan dijanjikan akan dilaksanakan oleh pihak PT dan BBWSO dalam waktu dekat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com