Inflasi Kota Magelang Per November 2022 Mencapai 6,53 Persen

Inflasi Kota Magelang Per November 2022 Mencapai 6,53 Persen

PENGARAHAN. TPID Kota Magelang memberikan pengarahan dan perkembangan inflasi daerah Kota Magelang untuk persiapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Ruang Adipura Kencana, Kamis, 15 Desember 2022.(foto : larasati putri/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Dampak inflasi menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Jumlah barang dan jasa yang dibeli  berkurang, meski besar uang yang dikeluarkan sama. Inflasi yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko terutama bagi masyarakat rentan.

Di Kota Magelang, laju inflasi periode Januari-November 2022 mencapai 6,53 persen. Lebih tinggi dibandingkan laju inflasi Provinsi Jawa Tengah tahun ke tahun sebesar 6 persen dan periode Desember 2021 hingga Oktober 2022 sebesar 4,98 persen.

Hal itu terungkap saat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Magelang membuka rapat koordinasi intensif bersama organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Magelang dan stakeholders terkait, di Ruang Adipura Kencana, kompleks Kantor Walikota, Kamis, 15 Desember 2022.

Rapat penjabaran informasi terkait perkembangan Inflasi daerah Kota Magelang itu digelar dalam rangka Kesiapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Magelang, Saleh Apriyanto menjelaskan, tim TPID merupakan kelompok yang beranggotakan Pemkot Magelang, Perbankan, Kepolisian, Bulog, dan BPS. Tim ini bertugas untuk memantau dan menyiapkan langkah-langkah solutif dalam mengatasi permasalahan inflasi di Kota Magelang.

Saleh menambahkan, peningkatan angka inflasi yang terjadi di Kota Magelang sebesar 6,53 persen sebagian besar dipengaruhi oleh komoditas telum ayam dan cabai. Dalam hal ini, diperlukan peran pemerintah untuk membantu memberikan perhatian mengingat potensi inflasi dari beberapa komoditas.

“Upaya pengendalian inflasi dapat digalakkan melalui 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif antar seluruh elemen,” tutur Saleh.

Selanjutnya, TPID mengimbau kepada seluruh peserta terkait penanganan masyarakat yang terdampak inflasi melalui beberapa strategi yang telah disiapkan meliputi agenda pasar murah, melakukan inspeksi mendadak kepada distributor agar tidak menahan barang, dan mengadakan kerja sama dengan daerah lain untuk menjaga pasokan.

“Tidak lupa, merealisasikan Program Perlindungan Sosial, dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) serta gerakan ketahanan pangan dan urban farming,” tandasnya.

Saleh berharap melalui rapat koordinasi tersebut dapat memberikan pemahaman terhadap kondisi inflasi di Kota Magelan. Selain itu juga menjadi sarana temu pikir untuk membantu masyarakat dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Wakil Walikota Magelang, M Mansyur, memberikan apresiasi kepada stakeholders yang sukses mempersiapkan segala sesuatu menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dia berpesan agar pengamanan sektor-sektor penting lebih ditingkatkan.

“Yang pertama yaitu menjaga stabilitas kebutuhan pokok masyarakat, menjaga pasokan dan kelancaran distribusi, sarana kesehatan yang memadahi, juga kesiapan fasilitas kesehatan,” paparnya.

Termasuk juga, lanjut Mansyur, menjaga keamanan dan ketertiban serta kondusivitas daerah. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com