Kaleidoskop 2022 Bencana Alam yang Melanda Wilayah Kabupaten Magelang

Ilustrasi bencana alam--
KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Sepanjang tahun 2022 di wilayah Kabupaten Magelang mengalami beberapa kejadian bencana alam mulai dari gempa bumi, banjir hingga tanah longsor.
Kejadian bencana hidrometeorologi ini terjadi hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang. Hal ini dikarenakan Kabupaten Magelang mengalami musim penghujan yang lebih lama yang juga ditambah dengan adanya fenomena La Nina.
Fenomena La Nina ini berada di puncaknya pada bulan Desember yang dapat meningkatkan akumulasi curah hujan yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi menjadi sering terjadi. Tercatat pada data BPBD Kabupaten Magelang total bencana tahun 2022 periode 1 Januari hingga 31 Desember 2022 terdapat 676 kejadian.
Bencana alam angin kencang sebanyak 266 kali, tanah longsor terjadi 301 kali, banjir melanda sebanyak 11 kali dan erupsi gunung terpantau terjadi satu kali yang melanda daerah Dukun. Sedangkan bencana non alam seperti kebakaran bangunan sebanyak 53 kali, pandemi Covid-19 yang terjadi seluruh wilayah Kabupaten Magelang dan kejadian lain-lain sebanyak 39 kali.
Bencana tersebut telah memakan korban 10 orang meninggal dunia, 9 korban luka-luka dan 76 jiwa mengungsi. Adapun dampak kerusakan yang dirasakan masyarakat diantaranya 669 rumah rusak ringan, 56 rumah rusak sedang, 16 rumah rusak berat dan 12 fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, kantor dan tempat ibadah rusak.
Dari 21 kecamatan yang ada terdapat 7 kecamatan dengan jumlah kejadian bencana terbanyak diantaranya wilayah Salaman 114 kejadian, Borobudur 55 kejadian, Salam 49 kejadian, Muntilan 45 kejadian, Bandongan 43 kejadian, Sawangan 41 kejadian dan Mertoyudan 39 kejadian. Sedangkan untuk daerah Secang, Candimulyo dan Mungkid tercatat mengalami kejadian di bawah 15 kali kejadian.
Melihat trend bencana dari data BPBD Kabupaten Magelang, dari awal tahun 2022 hingga akhir tahun 2022 mengalami tren naik turun jumlah bencana. Dan terbanyak pada bulan Januari 2022 sebanyak 153 kejadian disusul pada bulan Maret dan Desember yang menjadi puncak bencana.
Perbandingan kejadian bencana lima tahun yang lalu mengalami kenaikan. Dari tahun 2017 sebanyak 352 peristiwa, tahun 2018 sebanyak 447 kejadian dan tahun 2019 pada angka 624 kejadian. Menyusul pada tahun 2020 mengalami sedikit penurunan berjumlah 482 kejadian, mengalami kenaikan di tahun 2021 sebanyak 583 kejadian dan di tahun 2022 sebanyak 672 kejadian.
Di wilayah Salaman merupakan daerah yang rawan akan bencana alam karena berada di dataran yang lebih tinggi dari dataran yang lain. Karenanya bencana tanah longsor mendominasi dan angina kencang di wilayah ini.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Magelang, Ali Faiq menyebut tren bencana yang teerjadi selama tahun 2022 lalu diprediksi masih berlanjut di awal tahun 2023 ini.
“Melihat prediksi cuaca dari BMKG memang wilayah di Jawa Tengah sedang mengalami hidrometeorologi, sama dengan Kabupaten Magelang kita dalam status siaga bencana alam. Kami (BPBD) selalu siap dan siaga dengan kemungkinan yang akan terjadi, tetapi kita juga berharap masyarakat juga dapat diajak bekerja sama dengan lebih meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan,” paparnya saat ditemui pada Senin, 9 Januari 2023. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres