Tekan Kemiskinan Ekstrem, Disperpa Kota Magelang Lakukan Langkah Ini!

Tekan Kemiskinan Ekstrem, Disperpa Kota Magelang Lakukan Langkah Ini!

URBAN FARMING. Salah satu metode urban farming dengan pemanfaatan lahan di pekarangan untuk bantuan ketahanan pangan di Kota Magelang.(foto : larasati putri/magelang ekspres)--magelang ekspres

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Salah satu isu strategis nasional, Kementerian Pertanian RI melayangkan target penuntasan zero kemiskinan ekstrem di berbagai daerah termasuk Kota Magelang.

Hal ini menjadi salah satu tugas Pemkot Magelang melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperpa) untuk berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan melalui sektor ketahanan pangan.


Plt Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Windarto mengungkapkan, sempitnya lahan Kota Magelang karena kebijakan konversi mengharuskan penerapan teknologi pangan melalui urban farming.

"Lahan di Kota Magelang memang tidak terlalu luas, area persawahan di Kota Magelang hanya 152,8 hektare, tegalan sendiri 18,51 hektare sedangkan lahan pekarangan 235 hektare," terangnya kepada wartawan, Senin, 6 Januari 2023.

Terlebih lagi, Kota Magelang bukan menjadi daerah penyangga utama dalam memenuhi kebutuhan pokok pangan masyarakat sehingga perlu adanya dukungan dari wilayah sekitar.

Untuk itu, pihaknya senantiasa mendorong masyarakat Kota Magelang dalam  menciptakan ketahanan pangan sendiri melalui pemanfaatan lahan atau pekarangan rumah dengan metode penanaman mandiri (urban farming).

“Urban farming memiliki dampak yang baik bagi swasembada pangan. Masyarakat pun dapat memenuhi kebutuhan gizi seperti mineral, protein, karbohidrat secara tunggal dengan pengontrolan pertanian secara progresif,” katanya.

Efek lain dari teknik pemanfaatan lahan di perkotaan ini, yaitu memberikan peranan penting dalam penurunan angka stunting di daerah Kota Magelang.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Magelang ada target percepatan penurunan angka stunting dari 13,3 persen menjadi 11,7 persen untuk tahun 2023,” ucapnya.
 
Agus menambahkan, kesadaran masyarakat melakukan urban farming turut meminimalisir ketergantungan kebutuhan pangan masyarakat terhadap pasar. Tentunya, dengan program percepatan urban farming turut memberi sumbangsih dalam pengendalian inflasi daerah.

“Kalau kepokmas (kebutuhan pokok masyarakat) seperti bahan-bahan masak bisa mandiri, angka inflasi bisa ditekan,” ujarnya.

Dirinya berharap, melalui stimulus kegiatan urban farming, pihaknya dapat berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan ekstrem serta memberikan dampak positif di berbagai sektor lain. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres