Masuki Tahun Politik, Abdul Mu’ti Minta Warga Muhammadiyah se-Eks Kedu Jaga Kerukunan
Foto: PESAN. Sekum PP Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, memberikan pesan saat menghadiri acara Silaturahmi dan Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu di Auditorium UMP, -Eko Sutopo-MAGELANG EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Eks Karisidenan Kedu diminta untuk menjaga kerukunan internal warga persyarikatan dan kerukunan komponen bangsa secara umum dalam menjalani berbagai aktivitas pada masa-masa tahun politik saat ini.danya perbedaan sebagai konsekuensi dari demokrasi harus disadari sehingga tidak mengakibatkan perpecahan.
Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, saat menghadiri acara Silaturahmi dan Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Minggu (14/5).
Acara diikuti seribuan peserta dari unsur PDM dan PDA se- Eks Karesidenan Kedu dan dihadiri antara lain Wakil Bupati Yuli Hastuti, Ketua PDM Purworejo Drs H Pujiono, Rektor UMP Dr Teguh Wibowo MPd, serta para mitra dan simpatisan.
“Kita harus berusaha untuk menjaga kerukunan internal warga persyarikatan dan menjaga kerukunan komponen bangsa. Jangan menjadi pendukung yang bucin, yang terlalu fanatik, biasa-biasa saja karena konsekuensi dari demokrasi adalah adanya perbedaan pilihan,” kata Abdul Mu’ti.
BACA JUGA:Partai Golkar Purworejo Targetkan Minimal 10 Kursi DPRD
Menurutnya, warga Muhammadiyah memiliki aspirasi politik yang menyebar di banyak partai politik (Parpol). Karena itu, keduanya di daerah harus mampu menjadi orang tua bagi kader-kadernya, apapun partainya.
“Semangat silaturahim idul fitri ini harus kita jaga sampai Idulfitri lagi, sampai selesainya perhelatan politik pada tahun 2024 nanti,” lanjutnya.
Diungkapkan, salah satu potensi kerawanan perpecahan pada masa tahun politik yakni melalui media sosial (Medsos). Apalagi, para era krisis kepakaran saat ini, banyak pengguna Medsos sulit untuk mendapatkan sumber yang jelas atau terpercaya dan terjebak pada persoalan hukum.
“Hati-hati menggunakan Medsos karena bisa kena UU ITE,” ungkapnya.
Salah satu contohnya yakni terkait kasus peneliti BRIN berinisial APH yang mengusik warga Muhammadiyah melalui komentarnya di Medsos belum lama ini. Hal itu terkait ancamannya akan membunuh warga Muhammadiyah karena berbeda dengan pemerintah dalam hal penetapan Idul Fitri.
Abdul Mu’ti menyatakan bahwa Muhammadiyah memang sudah memaafkan, tetapi proses hukum tetap berjalan.
BACA JUGA:Tiga Kades di Purworejo Maju Nyaleg Lewat PKB
Lebih lanjut Abdul Mu’ti pun berpesan agar masyarakat dapat bijak dalam bermedsos melalui 3 hal. Pertama, jika menerima informasi jangan langsung dibenarkan, melainkan harus dikaji kebenaran isinya. Kedua, jika informasi berisi hal yang tidak baik, apalagi menyangkut orang, jangan langsung disebar.
“Kemudian yang ketiga, kalau ada informasi yang isinya itu provokasi untuk saling membenci, apalagi antarkelompok jangan ditanggapi,” tegasnya.
Ketua PDM Purworejo, Pujiono, menyampaikan bahwa Silaturahmi dan Halalbihalal merupakan agenda tahunan yang biasanya digelar dengan nama Wisata Dakwah. Sedianya, Kabupaten Purworejo menjadi tuan rumah Wisata Dakwah pada tahun 2020, tetapi karena adanya pandemi sehingga ditunda dan diganti dengan silaturahmi pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres