20 Perempuan di Wonosobo Diwisuda Akademi Paradigta

20 Perempuan di Wonosobo Diwisuda Akademi Paradigta

AKADEMI. Wisudawati Peserta Akademi Paradigta Indonesia berpose bersama jajaran pemerintahan, Rabu 17 Mei 2023.- (foto: mukarom mohammad/wonosobo ekspres)-

Menurutnya, salah satu faktor dipilihnya Wonosobo adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi sehingga masuk dalam kategori kabupaten yang harus mendapatkan perhatian khusus.

“Wonosobo ini termasuk masih kategori miskin di Provinsi Jawa Tengah, jadi itu juga yang jadi pertimbangan kami,” ucapnya.

Romlawati menyebutkan yang menjadi target pelatihan tersebut adalah para perempuan yang telah mendapatkan rekomendasi dari masing-masing desanya. Kelas pelatihan yang dilaksanakan selama 6 bulan itu menyasar sektor perekonomian. 

Baginya, topik tentang pemberdayaan ekonomi adalah sebagai aksi pengentasan kemiskinan pasca pandemi tahun lalu.

“Kami sudah 20 tahun untuk melakukan proses pemberdayaan perempuan dengan menumbuhkan lebih dari 75 koperasi di Indonesia. Pengalaman ini yang kami bawa untuk proses pemberdayaan perempuan di Wonosobo khusus di sektor ekonomi,” lanjutnya.

Koordinator Akademi Paradigta Jawa Tengah, Ayu Jayanti menyampaikan, inisiatif tersebut atas rekomendasi yang diberikan Bappenas melalui program pembangunan ekonomi inklusif.

Sasarannya yaitu di 5 kecamatan di Kabupaten Wonosobo, masing-masing kecamatan akan dipilih beberapa desa yang berpotensi besar dalam pertumbuhan ekonomi.

“Sebenarnya kita ditargetkan di 5 kecamatan, namun di tahun pertama kita lokus di Kecamatan Mojotengah,” terangnya.

Ayu menyebut, ada beberapa desa yang mendapatkan pendampingan di periode pertama. Yaitu, Desa Dero Duwur, Desa Dero Nisor, Desa Mojosari, dan Desa Sukorejo.

Lalu beberapa desa lainnya yang masih didiskusikan lebih lajut, mana yang akan mendapatkan kelas pelatihan periode selanjutnya. 

Ayu menambahkan, akademia akan dikembalikan ke desa masing-masing untuk bisa melakukan pergerakan di bidang perekonomian.

“Target pelatihannya, kita dapat melahirkan kader-kader ekonomi di tingkat akar rumput, di tingkat desa. Bisa mengembangkan potensi ekonomi lokal,” tutupnya. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres